Awas! Kebanyakan Dengar Musik Bervolume Tinggi Sebabkan Tuli!

- 10 Desember 2022, 07:41 WIB
Awas! Kebanyakan Dengar Musik Bervolume Tinggi Sebabkan Tuli!
Awas! Kebanyakan Dengar Musik Bervolume Tinggi Sebabkan Tuli! /Mdzol

DEMAK BICARA – Penelitian terbaru membuktikan bahwa orang yang sering mendengarkan musik dengan volume tinggi akan berpotensi tuli.

Studi dari Medical University of South Carolina menunjukkan, dua puluh empat persen atau sekitar satu miliar orang usia remaja dewasa mendengarkan musik bervolume keras sehingga berisiko mengalami masalah pendengaran.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa praktik mendengarkan yang tidak aman umum terjadi di kalangan anak muda, yang dapat menyebabkan lebih dari 1 miliar anak muda berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen," kata Lauren Dillard salah satu penulis studi itu.

Dalam studinya, Dillard meneliti 33 studi terkait paparan kebisingan yang tidak aman dan melibatkan lebih dari 19.000 orang berusia antara 19-34 tahun.

Baca Juga: 6 Jadwal Film Bioskop Terbaru XXI Hari Ini Paragon Mal, Qorin, Like & Share, The Curse of Rosalie

Studi tersebut memperkirakan bahwa 24% responden terpapar kebisingan berlebihan dari perangkat pendengar pribadi, seperti telepon pintar dan laptop.

Para peneliti juga memperkirakan bahwa 48% orang berusia 12 hingga 34 tahun terpapar kebisingan yang tidak aman saat berada di lokasi acara musik.

Risiko gangguan telinga akibat musik yang terlalu keras dapat mengancam siapa saja tidak selalu anak muda.

Faktor tingkat kekerasan suara, frekuensi, serta durasi mempengaruhi risiko gangguan pendengaran.

Rata-rata volume suara di tempat hiburan berkisar antara 104 hingga 122 desibel.

Baca Juga: 4 Keutamaan Surat Al-Mulk, Salah Satunya Diselamatkan dari Siksa Kubur, Simak Selengkapnya

Menurut pedoman WHO, pendengaran akan terancam jika terlalu banyak mendengarkan musik dengan volume ini selama 10-15 menit per minggu.

Usia dan lama waktu mendengarkan musik juga mempengaruhi kondisi ini.

Data statistik di Kanada menunjukkan, orang usia 19-29 tahun memakai hp selama 7,8 jam per minggu, orang berusia 30-49 tahun mendengarkan selama 5,5 jam per minggu, sementara orang berusia 50–79 tahun selama 5,2 jam per minggu.

Kerusakan pendengaran berisiko menyerang semua orang tanpa batasan umur.

Namun, Dillard menekankan bahwa pendengaran anak muda memiliki risiko rusak lebih tinggi karena efek kumulatif dari paparan kebisingan dari waktu ke waktu.

"Penting untuk memprioritaskan pencegahan gangguan pendengaran untuk segala usia, tetapi sangat penting untuk mengurangi gangguan pendengaran di awal kehidupan sehingga tidak berkembang dan memburuk seiring berjalannya waktu," jelas Dillard.

Lalu, bagaimana cara melindungi telinga dan pendengaran?

 

- Pastikan suara di bawah 60% dari level volume maksimum pada perangkat.

- Lindungi telinga menggunakan penyumbat telinga saat berada tempat bising dan jauhi sumber suara keras.

- Batasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan suara berisik. Beristirahat sejenak dari suara keras dan batasi penggunaan alat pendengar pribadi sehari-hari.

- Pantau durasi dan frekuensi mendengarkan musik melalui fitur atau aplikasi khusus.

- Rutin periksakan telinga di dokter THT.***

 

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah