Network
DEMAK BICARA - PCO (Polycystic Ovaries) dan PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) seringkali disalahpahami sebagai kondisi yang sama, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara keduanya.
Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaan antara PCO dan PCOS:
Baca Juga: Mengatasi PCOS: Pantangan Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Polycystic Ovary Syndrome
PCO (Polycystic Ovaries):
- Definisi: PCO merujuk pada kondisi di mana ovarium mengandung banyak folikel kecil, yang masing-masing berisi telur. Ovarium dengan PCO dapat terlihat penuh dengan folikel, menyerupai buah anggur kecil.
- Gejala: Tidak semua wanita dengan ovarium polikistik (PCO) mengalami gejala yang jelas. Beberapa mungkin memiliki siklus menstruasi yang normal, sementara yang lain mungkin mengalami ketidakseimbangan hormonal tanpa menunjukkan gejala tertentu.
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome):
- Definisi: PCOS adalah kondisi endokrin (hormonal) yang mencakup lebih dari sekadar ovarium polikistik. Selain polikistik ovarium, PCOS juga melibatkan ketidakseimbangan hormonal yang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh.
- Gejala: Gejala PCOS dapat mencakup periode menstruasi tidak teratur atau tidak ada menstruasi, pertumbuhan rambut tubuh yang tidak diinginkan, jerawat, resistensi insulin, dan masalah kesehatan reproduksi seperti kesulitan hamil.
Perbedaan Utama:
-
Ovarium Polikistik vs. Sindrom Ovarium Polikistik: Perbedaan utama terletak pada istilah "polikistik" dan "sindrom." PCO hanya merujuk pada penampilan ovarium yang penuh dengan folikel kecil. Sementara itu, PCOS adalah sindrom yang melibatkan polikistik ovarium bersamaan dengan ketidakseimbangan hormonal dan gejala klinis tertentu.
-
Ketidakseimbangan Hormonal: PCOS mencakup ketidakseimbangan hormonal, terutama peningkatan produksi hormon androgen (hormon pria) dan resistensi insulin, yang tidak selalu terjadi pada PCO.
-
Gejala dan Dampak Kesehatan: PCOS dapat memiliki dampak kesehatan yang lebih luas dan bervariasi, termasuk masalah kesuburan dan risiko penyakit metabolik. PCO sendiri tidak selalu menyebabkan gejala atau masalah kesehatan yang sama.
