DEMAK BICARA - Asam urat adalah salah satu jenis radang sendi yang sering kali menyerang masyarakat di berbagai usia. Meski dikenal sebagai penyakit orang tua, asam urat kini semakin banyak ditemukan pada kalangan muda akibat pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif.
Apa Itu Penyakit Asam Urat?
Asam urat (gout) merupakan kondisi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat (uric acid) dalam darah, yang kemudian membentuk kristal di dalam sendi. Kristal-kristal ini menyebabkan rasa sakit dan peradangan yang parah pada sendi, terutama di bagian kaki, seperti jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, dan jari.
Asam urat merupakan hasil pemecahan purin, zat alami yang ditemukan dalam tubuh dan berbagai makanan. Ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak mampu membuangnya melalui ginjal, asam urat menumpuk di darah dan menyebabkan masalah pada persendian.
Baca Juga: Kista: Penyakit Jinak yang Sering Tidak Disadari, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Baca Juga: Penyakit Ginjal: Gangguan yang Sering Diabaikan, Tapi Bisa Berakibat Fatal
Gejala Asam Urat yang Harus Diwaspadai
Gejala utama dari asam urat adalah serangan nyeri mendadak yang sangat parah pada sendi. Beberapa gejala lainnya meliputi:
-
Nyeri hebat di sendi: Biasanya terjadi pada malam hari atau setelah mengonsumsi makanan kaya purin. Serangan nyeri asam urat paling sering terjadi di sendi jempol kaki, meskipun bisa menyerang sendi lain.
-
Pembengkakan dan kemerahan: Daerah yang terkena asam urat sering kali membengkak, memerah, terasa panas, dan sangat sensitif terhadap sentuhan.
-
Kekakuan sendi: Setelah serangan mereda, sendi yang terkena sering kali kaku dan terasa tidak nyaman untuk digerakkan selama beberapa hari hingga minggu.
Serangan asam urat dapat terjadi secara tiba-tiba, sering kali pada malam hari, dan bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Jika tidak ditangani, serangan bisa semakin sering dan lebih parah dari waktu ke waktu.
Penyebab dan Faktor Risiko Asam Urat
Beberapa penyebab dan faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh adalah:
-
Pola makan yang kaya purin
Mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan (hati, ginjal), makanan laut (kerang, udang, kepiting), dan beberapa jenis ikan (sarden, makarel) dapat memicu kenaikan kadar asam urat. Minuman beralkohol, terutama bir, serta minuman manis dengan kandungan fruktosa tinggi juga dapat memicu serangan asam urat. -
Kelebihan berat badan
Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat karena tubuh mereka menghasilkan lebih banyak asam urat dan ginjalnya kesulitan untuk membuangnya. -
Kondisi kesehatan tertentu
Penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko asam urat. -
Faktor genetik
Riwayat keluarga yang pernah mengalami asam urat juga meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini. -
Gaya hidup tidak sehat
Kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol berlebihan juga dapat memperburuk kadar asam urat dalam tubuh.
Cara Mencegah dan Mengatasi Asam Urat
Mengelola penyakit asam urat memerlukan perubahan gaya hidup yang sehat dan pengaturan pola makan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi asam urat:
-
Menghindari makanan tinggi purin
Batasi konsumsi makanan yang kaya purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut. Sebagai gantinya, pilih makanan rendah purin seperti sayuran, produk susu rendah lemak, biji-bijian, dan buah-buahan segar. -
Minum banyak air putih
Asupan cairan yang cukup dapat membantu ginjal membuang asam urat dari tubuh dengan lebih efektif. Dianjurkan minum setidaknya 8 gelas air per hari. -
Menjaga berat badan ideal
Menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Namun, penurunan berat badan yang terlalu cepat justru bisa meningkatkan kadar asam urat. -
Hindari konsumsi alkohol dan minuman manis
Alkohol, terutama bir, serta minuman dengan kadar gula tinggi, seperti soda, dapat memperburuk kondisi asam urat. Hindari atau kurangi konsumsi minuman ini untuk mencegah serangan asam urat. -
Mengonsumsi obat asam urat sesuai anjuran dokter
Jika serangan asam urat terjadi, dokter mungkin akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), colchicine, atau kortikosteroid untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Penggunaan obat-obatan penurun kadar asam urat jangka panjang seperti allopurinol juga dapat diberikan untuk mencegah serangan berikutnya. -
Mengonsumsi makanan antioksidan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi antioksidan, seperti ceri, dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Suplemen vitamin C juga dipercaya dapat mengurangi kadar asam urat, namun harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Komplikasi Asam Urat
Jika tidak ditangani dengan baik, asam urat bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Tophi: Penumpukan kristal asam urat di bawah kulit yang menyebabkan benjolan keras, terutama di jari, siku, dan telinga.
- Batu ginjal: Tingginya kadar asam urat juga bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
- Kerusakan sendi: Serangan asam urat yang terus-menerus dapat merusak sendi secara permanen, menyebabkan deformitas dan keterbatasan gerak.
Asam urat adalah penyakit yang umum namun bisa sangat mengganggu aktivitas harian jika tidak dikelola dengan baik. Pola makan yang sehat, gaya hidup aktif, dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah serangan asam urat dan komplikasinya.***