Ketua Umum PSSI Penuhi Panggilan Polda Jatim untuk Diperiksa Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan

- 20 Oktober 2022, 19:11 WIB
Ketua Umum PSSI Penuhi Panggilan Polda Jatim untuk Diperiksa Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan
Ketua Umum PSSI Penuhi Panggilan Polda Jatim untuk Diperiksa Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan / ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa/
DEMAK BICARA - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan akhirnya datang memenuhi panggilan Polda Jatim bersama dengan Wakil Ketua Iwan Budianto untuk diperiksa terkait tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
 
Pemanggilan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim kepada Ketua dan Wakil Ketua PSSI tersebut terkait dengan tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan 133 korban tewas.
 
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Wakil Ketua, Iwan Budianto memenuhi panggilan Polda Jatim untuk diperiksa sebagai saksi pada tragedi kericuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
 
 
Iriawan dan Iwan Budianto tiba di Mapolda Jatim pada Kamis, 20 Oktober 2022 sekitar pukul 13.00 WIB.
 
Kedatangan dua petinggi PSSI tersebut ke Mapolda Jatim didampingi juga oleh Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh.
 
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, Iriawan dan Iwan Budianto akhirnya bersedia datang ke Mapolda Jatim setelah beberapa hari sebelumnya meminta dijadwal ulang.
 
"Rencana hari ini akan dimintai keterangan Ketua PSSI Bapak MI (Mochamad Iriawan), kemudian Wakil Ketua Umum PSSI Bapak IB (Iwan Budianto)," kata Irjen Dedi dilansir dari Antara, Kamis 20 Oktober 2022.
 
 
"Yang jelas sudah ada konfirmasi dan komunikasi rencana beliau mau hadir," ucap Dedi menambahkan.
 
Awalnya, Iriawan dan Iwan Budianto dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim sebagai saksi terkait tragedi Stadion Kanjuruhan pada Selasa, 18 Oktober 2022 lalu.
 
Namun, Iriawan meminta penjadwalan ulang pemeriksaan dengan alasan di tanggal tersebut dirinya mempunyai kegiatan yang harus dihadiri yakni mendampingi Presiden FIFA, Gianni Infantino menemui Presiden Joko Widodo.
 
Begitupun dengan Iwan Budianto yang meminta penjadwalan ulang pemeriksaan karena harus menghadiri juga kegiatan tersebut.
 
 
Irjen Dedi mengungkapkan bahwa pemeriksaan dua petinggi PSSI tersebut adalah untuk mempercepat penuntasan kasus atau tragedi di Stadion Kanjuruhan sesuai dengan perintah Kapolri.
 
"Proses pemeriksaan ini dalam rangka mempercepat pemberkasan sesuai perintah Kapolri bahwa kasus ini harus segera dituntaskan," tutur Dedi.
 
Selain memeriksa Iriawan dan Iwan Budianto, penyidik juga melakukan pemeriksaan kepada saksi ahli, yakni dari dokter Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur.
 
"Tentunya dengan mendengarkan keterangan para ahli, para saksi, dan proses pembuktian secara ilmiah dari hasil laboratorium," ucap Dedi.
 
"Kemudian inafis dan juga keterangan yang dibutuhkan lainnya," kata Dedi lebih lanjut.
 
Sampai saat ini, pihak kepolisian sudah menetapkan enam orang tersangka pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
 
Keenam tersangka tersebut berasal dari unsur kepolisian, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, dan bahkan Dirut PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
 
Seperti diketahui, peristiwa kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya pada lanjutan Liga 1 2022-2023, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.
 
Insiden tersebut harus merenggut 133 korban tewas serta ratusan lainnya mengalami luka berat dan ringan.
 
Tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang merupakan peristiwa terburuk dalam sejarah persepakbolaan Indonesia karena mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x