Menurut Ketua Ranting IPNU Desa Bumiharjo Agus Prayitno, IPNU IPPNU sebagai ujung tombak pengkaderan di organisasi NU harus bisa membentuk kader-kader terbaik guna melanjutkan tongkat organisasi NU di masa mendatang.
"Ini wujud nyata komitmen dari kami untuk mempersiapkan keberlangsungan organisasi ke depan," ujarnya.
Diklatama lanjut Agus Prayitno, merupakan salah satu jenjang pengkaderan formal yang dikhususkan membentuk dan mencetak pasukan elit pelajar NU bernama CBP dan KPP. "Jika di GP Ansor ada Banser, di IPNU-IPPNU ada CBP-KPP," pungkas Agus Prayitno.
Ketua Panitia kegiatan M. Rizal mengatakan, Diklatama yang digelar selama dua hari satu malam itu diikuti oleh 80 peserta dari Ranting, Komisariat, dan beberapa perwakilan dari PAC tetangga.
"Di masa pandemi seperti saat ini, acara Diklatama ini sangat memperketat protokoler Kesehatan, di mana peserta disediakan masker, hand sanitizer, dan pengaturan jarak yang sesuai". pungkasnya.
Baca Juga: Mbak Eisti Resmi Buka Destinasi Wisata di Demak
Adapun narasumber Diklatama ini diisi oleh :
1. Aswaja dan Ke NU an : Kyai Moh. Sholeh Iskandar, S.Ag. (MWC NU Kecamatan Guntur).
2. Kepemimpinan dan keorganisasian : Fajrin Arifin (Demisioner PAC IPNU kecamatan Guntur).
3. Ke IPNU an : Ahmad Riza (PC IPNU Kab. Demak).
4. Ke IPPNU an : Dewi Ella Ello (Ketua PC IPPNU Kab. Demak)
5. Ke CBP KPP an : Leni Safitri Komandan DKN KPP
6. Komunikasi dan Kerja sama tim: Ahmad Lutfil Hakim (Ketua PAC IPNU Kec. Guntur)
7. Wawasan Kebangsaan : Gus Libassuttaqwa (Ketua PAC GP ANSOR Kec. Guntur).
8. PPGD dan PK : PMI KABUPATEN DEMAK
9. Beladiri : PAGAR NUSA Kec. Guntur.
Baca Juga: 46 Persen Warga Sudah Vaksin, Demak Turun Menjadi Level 2
M. Rijal melanjutkan, materi-materi yang disampaikan pada Diklatama lebih menanamkan pada kerja sama, lalu lintas, bela diri, ke-palangmerah-an, PBB dan pendidikan mental serta materi aswaja dan ke NU an.