Benarkah Hilangnya Selat Muria Jadi Faktor Runtuhnya Kerajaan Demak?

- 28 Maret 2024, 15:30 WIB
Selat Muria menjadi kawasan perairan yang sangat penting di masa Kerajaan Demak sebagai faktor kemajuan ekonomi kerajaan.
Selat Muria menjadi kawasan perairan yang sangat penting di masa Kerajaan Demak sebagai faktor kemajuan ekonomi kerajaan. /Instagram/@Stuffmap.garage/

Jalur pelayaran Selat Muria memainkan peran vital dalam ekonomi, politik, dan wilayah pada masa Kerajaan Demak, terutama selama era Sultan Trenggono (1504-1546).

Namun, peran Selat Muria dalam dinamika wilayah ini mengalami perubahan seiring waktu.

Studi oleh De Graaf dan Pigeaud menunjukkan bahwa Selat Muria mengalami pendangkalan setelah abad ke-17, mengakibatkan kapal-kapal tidak dapat lagi berlayar di jalur tersebut kecuali pada musim hujan.

Pengendapan material sedimen dari Gunung Muria dan Pegunungan Kendeng, serta perubahan aliran sungai seperti Sungai Tuntang, menyebabkan perubahan lanskap di wilayah pesisir utara Pulau Jawa.

Delta-delta sungai seperti Delta Tuntang, Delta Welahan, dan Delta Kudus berkembang dengan cepat, menyebabkan hilangnya Selat Muria dan mengubah pola aliran sungai serta sistem drainase di Kabupaten Demak.

Hilangnya Selat Muria berdampak pada kemunduran Kerajaan Demak yang berbasis pada perdagangan maritim.

Pelabuhan Demak menjadi sepi dari kapal dagang akibat hilangnya jalur strategis ini, mengubah dinamika ekonomi dan sejarah wilayah tersebut.

Selain hilangnya Selat Muria, ada beberapa faktor lain yang juga menyebabkan kemunduran Kerajaan Demak, antara lain:

Perpecahan internal

Perebutan kekuasaan di antara para bangsawan Demak menyebabkan perpecahan internal hingga membuat Kerajaan Demak mengalami keruntuhan.

Pemberontakan

Terjadi beberapa pemberontakan di daerah-daerah kekuasaan Kerajaan Demak.

Halaman:

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x