Sabtu 23 Oktober 2021, Gempa Guncang Salatiga, Bawen hingga Ambarawa

- 23 Oktober 2021, 09:05 WIB
Sabtu 23 Oktober 2021 gempa melanda wilayah Salatiga dan sekitarnya
Sabtu 23 Oktober 2021 gempa melanda wilayah Salatiga dan sekitarnya /BMKG

DEMAK BICARA - Hari Sabtu, 23 Oktober 2021 pagi dini hari pukul 00.32.05 WIB, wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa di Jawa Tengah diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG dalam menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitude 3,0.

Menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

Episenter terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT, tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat laut Kota Salatiga.

Baca Juga: Gempa Bumi Pacitan, Terasa Sampai Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

Baca Juga: Puluhan Rumah Rusak Sebelum Terjadinya 19 Kali Gempa Susulan di Tojo Una-una Sulawesi Tengah

Pusat gempa terjadi dengan kedalaman hiposenter 6 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu Merapi Telomoyo.

Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen.

Guncangaan dalam skala intensitas II MMI, sehingga guncangan bisa dirasakan oleh masyarakat.

Termasuk benda-benda ringan yang digantung, bergoyang akibat gempa.

Baca Juga: Usai Semburkan Larva Beberapa Waktu lalu, Gempa Kecil 2,7 SR Terjadi di Dekat Gunung Merapi

Gempa utama (mainshock) magnitudo 3,0 tersebut diikuti dengan 4 kali rentetan gempa susulan (aftershocks), yaitu:

Pukul 00.42.54 WIB M2,9 kedalaman 11 km (7 km Barat Salatiga)

Pukul 01.25.00 WIB M2,5 kedalaman 5 km (12 km Baratlaut Salatiga)

Pukul 02.35.57 WIB M2,5 kedalaman 13 km (12 km Baratlaut Salatiga)

Pukul 05.29.51 WIB M2,6 kedalaman 18 km (3 km Tenggara Ambarawa)

Hingga pagi ini, Sabtu 23 Oktober 2021,  pukul 05.00 WIB belum ada laporan kerusakan bangunan, sebagai dampak gempa.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi lagi gempa susulan.

Seluruh rangkaian rentetan gempa ini baik gempa utama (mainshock) dan 3 gempa susulannya (aftershocks) berpusat di komplek Gunung Telomoyo.

Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 m dpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Baca Juga: Gempa Besar Landa Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

Dalam catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa, pernah megalami beberapa kali gempa signifikan,yaitu:

a. Gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849.

b. Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865, gempa ini menyebabkan rumah tembok retak.

c. Gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865.

Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.

d. Gempa Ungaran dan Ambarawa pada 22 April 1866, dimana gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.

e. Gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872 .

Dimana guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.

f. Gempa merusak terakhir adalah peristiwa Gempa Sumogawe, Getasan magnitudo M 2,7 pada 17 Februari 2014.

Dimana gempa ini merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.

Daryono menambahkan, mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarwa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening.

Maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi.

Seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa.

Termasuk memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut. ***

Editor: Maxcimilian Arcello


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah