Waktu Utama Membaca Sholawat yang Disunnahkan Rasulullah SAW, Simak Penjelasannya Berikut Ini!

- 5 Oktober 2023, 19:15 WIB
Ilustrasi. Waktu utama untuk membaca sholawat yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW.
Ilustrasi. Waktu utama untuk membaca sholawat yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. /Pixabay/

DEMAK BICARA – Membaca sholawat adalah bagian dari ibadah yang sangat luar biasa pahala serta manfaatnya. Terdapat waktu untuk membaca bacaan dzikir tersebut yang sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Membaca sholawat sebenarnya bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Namun, terdapat waktu untuk berdzikir sholawat yang utama dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman dalam Alquran bahwa umat muslim dianjurkan untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW. Terdapat juga waktu utama yang sesuai sunnah untuk membaca sholawat.

Baca Juga: Faedah Mengamalkan Sholawat Nariyah yang Wajib Diketahui, Dikabulkan Segala Permohonan dan Perlancar Rezeki

Hal ini tercantum dalam surah Al-Ahzab ayat 56:

إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).

Umat muslim juga dianjurkan untuk membaca sholawat sebanyak sepuluh kali saat pagi dan sore hari. Hal tersebut sesuai sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang bersholawat untukku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali, maka ia berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR Thabarani).

Meski waktu sholawat tidak dibatasi, ada waktu-waktu tertentu yang Rasulullah SAW sunnahkan bagi umat-Nya untuk bersholawat. Berikut waktu yang Rasulullah SAW sunnahkan untuk membaca sholawat.

1. Sebelum berdoa
Fadhalah bin ‘Abid menyebut “Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk Nabi SAW, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa”.

Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya.

“Bila salah seorang di antara kalian shalat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim).

Dalam hadis lain disebutkan juga:
“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR Thabarani).

Lalu, Ibnu ‘Atha menjelaskan bahwa umat Islam sebaiknya berdoa sesuai rukun, sayap, waktu, dan sebabnya agar doa itu menjadi kuat dan mudah terkabulkan. Rukun-rukun doa itu, yakni menghadirkan hati, perasaan tunduk, tenang, khusyuk, dan berserah kepada Allah SWT.

Sayap doa adalah jujur, waktu terbaiknyanya saat sahur, dan sebab doa adalah sholawat untuk Rasulullah SAW.

2. Saat menyebut, mendengar, dan/atau menulis nama Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda:
“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.” (HR Tirmidzi dan Hakim).

3. Perbanyak sholawat untuk Rasulullah SAW pada hari Jumat
‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdol adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku.” (HR Abu Daud, Ahmad, dan Hakim).

4. Baca sholawat untuk Nabi ketika menulis surah dan bacaan lain yang ditulis setelah basmallah
Al-Qodhi ‘Iyadh berkata: “Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”

5. Saat masuk dan keluar masjid
Fatimah RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Bila Anda masuk masjid, maka ucapkanlah:

بِسْمِ اللهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لَنَا وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Artinya: ”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”

“Dan bila keluar dari masjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir) diganti dengan:

وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ فَضْلِكَ

Artinya: “Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.” (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Bacaan sholawat

Berikut bacaan sholawat untuk Rasulullah SAW.
Abi Muhammad bin ‘Ajrah RA berkata: “Rasulullah SAW keluar kepada kami, lalu saya berkata: “Wahai Rasulullah! Kami telah mengetahui bagaimana kami memberi salam kepadamu, maka bagaimana kami bersholawat untukmu?” Maka beliau bersabda:

“Katakanlah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Artinya: “Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (Muttafqun ‘Alaihi).

Abi Hamid As-Sa’id -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Mereka bertanya: “Ya Rasulullah bagaimana kami bersholawat untukmu? Beliau menjawab: “Katakanlah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Artinya: “Ya Allah! Berilah sholawat untuk Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberi sholawat untuk Ibrahim. Berkatilah Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

Itulah penjelasan dari waktu utama yang disunnahkan Rasulullah SAW untuk membaca sholawat.***

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x