Wow! Siang Hari Ini Lebih Singkat dari Waktu yang Normal, Ini Alasannya

- 3 November 2022, 18:36 WIB
Wow! Siang Hari Ini Lebih Singkat dari Waktu yang Normal, Ini Alasannya
Wow! Siang Hari Ini Lebih Singkat dari Waktu yang Normal, Ini Alasannya /ANDRI SAPUTRA/ANTARA FOTO

Sedangkan saat Bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion (Juli-Januari), Matahari akan berkulminasi lebih cepat.

"Kombinasi dari kedua faktor inilah yang membuat Matahari akan berkulminasi lebih cepat pada September-Desember dengan puncaknya pada 3 November," jelas Andi Pangerang.

Nilai perata waktu ketika tengah hari 3 November di Indonesia adalah +16 menit 27 detik.

Penentuan waktu tengah hari dalam waktu lokal menggunakan rumus berikut: Tengah Hari = 12 + Zona Waktu – Perata Waktu – Bujur/15

Sebagai Contoh:

Kota Bandung memiliki Bujur = 107 derajat 36 menit

Waktu Tengah Hari = 12.00 + 7.00 – (+00.16.27) – (107 derajat 36 menit/15 derajat) = 11.33.09 WIB

Secara umum, dampak tengah hari lebih awal menyebabkan waktu terbit Matahari, waktu duha (saat ketinggian Matahari mencapai +4,5 derajat atau sepenggalah), dan waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) lebih cepat dibandingkan hari lain, terutama di wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa dan Nusa Tenggara.

"Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin kecil jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan selatan pada umumnya. Ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal sehingga ketiga waktu salat ini menjadi lebih cepat," ujar Andi.

Selain itu, tengah hari lebih awal menyebabkan waktu terbenam Matahari (magrib) dan waktu isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) lebih cepat dibandingkan hari lain, terutama di wilayah utara Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara, Kep. Natuna (Provinsi Kep. Riau), Kalimantan Utara dan Kep. Sangir-Talaud (Sulawesi Utara).

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x