Network
Dalam wawancara khususnya dengan Potensibadung.com, Junianto mengakui jika dirinya bukan lah penggemar bola yang fanatik.
Namun Klub PSIS ia telah cintai sejak masih kecil.
Ketertarikan pertama bergabung ke PSIS Semarang, selain memajukan talenta pemuda Jawa Tengah, Junianto melihat minimnya pengusaha lokal yang memberikan perhatian terhadap PSIS Semarang.
“Saya melihat tak ada pengusaha lokal di Jateng yang care dan perhatian khusus. Saya amati dalam beberapa tahun, hingga diputuskan untuk membeli PSIS Semarang,” katanya.
Keputusan itu diambil tak semata soal untung rugi, tapi bagaimana memajukan klub kembanggaan masyarakat Jawa Tengah, khususnya Semerang.
Pihaknya pun tidak berpikir solak kembali atau tidaknya modal yang ditanamkan di PSIS Semarang.
Sebab hasil yang dihimpun dari bisnis Wahyu Agung Grup, kata Junianto sudah lebih dari cukup.
Sebelum kepemilikan berpindah tangan, pihaknya pun bertekad membangun fasilitas lengkap untuk PSIS Semarang.
Fasilitas tersebut mulai dari stadion berstandar internasional, hingga fasilitas lainnya sebagai penunjang kualitas para pemain.
Selain itu, peran Junianto sangat nampak secara kasat mata, mulai dari memberikan dukungan terhadap tim yang akan menghadapi lawannya, hingga menjanjikan bonus sebagai penyemangat.
