Perkembangan Terbaru Kasus Kecelakaan Bus Maut Jalur Pantura Sayung Demak, Kondisi Korban hingga Status Sopir

8 Desember 2021, 22:57 WIB
Insiden laka tunggal yang melibatkan minibus di jalan raya Semarang - Demak Km 11, Rabu 8 Desember 2021. /tangkapan layar video amatir netizen.

DEMAK BICARA - Berikut kami sampaikan kabar perkembangan terbaru kasus kecelakaan bus maut di jalur Pantura Sayung Demak, yang terjadi pada Rabu 8 Desember 2021, sekitar pukul 06.30 WIB.

Ada sejumlah perkembangan terbaru kasus kecelakaan bus maut di jalur Pantura Sayung Demak, yang perlu kamu ketahui, yang sudah kami rangkum dalam artikel ini. Termasuk kondisi korban luka hingga status sopir bus tersebut.

Jangan ganti ke artikel yang lain, karena kabar perkembangan terbaru kasus kecelakaan bus maut di jalur Pantura Sayung Demak, yang terjadi pada Rabu 8 Desember 2021, sekitar pukul 06.30 WIB, kami sajikan lengkap dalam artikel ini.

Baca Juga: Tiga Korban Meninggal Dunia, Kronologi Penyebab Kecelakaan Bus Maut di Pantura Sayung Demak

Sebelumnya, pihak kepolisian dalam hal ini Polres Demak juga sudah merilis kronologi lengkap terjadinya kecelakaan bus maut di jalur Pantura Sayung Demak, berikut fakta dan kabar perkembangan terbarunya.

1. 3 MD dan 20 luka ringan 

Akibat kecelakaan tunggal yang melibatkan bus mini dengan nomor polisi H-7110-OE, tiga orang penumpang bus maut jurusan Semarang-Demak tersebut meninggal dunia. 

Dua orang diantaranya meninggal di tempat kejadian perkara (TKP), sementara satu orang meninggal saat ditangani di RS Sultan Agung Semarang.

Sementara, 20 orang penumpang lainnya, termasuk sopir bus, mengalami luka-luka, sehingga harus menjalani perawatan.

2. Sopir bus mengaku tidak memacu dengan kecepatan tinggi

Dalam pemeriksaan polisi, sopir bus maut di jalur Pantura Sayung Demak mengaku tidak memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.

Namun kenyataan di lapangan, saat terjadi kecelakaan, bus mini satu pintu tersebut, setelah menabrak median atau pembatas jalan, bus tersebut tidak berhenti, namun justru bisa melompati pembatas jalan.

Setelah itu, bus terguling di jalur sebelah atau berlawan arah.

Patut diduga jika bus dalam kecepatan tinggi, sebab dalam keterangan kepolisian, sopir bus membanting stir ke arah kanan, karena ada dua kendaraan bermotor didepannya.

Dengan kondisi mendadak tersebut, patut diduga sopir bus kaget, hingga membating stir ke arah kanan, yang justru kemudian menabrak dan melompati pembatas jalan sehingga terguling.

Meski demikian saat ini pihak kepolisian juga masih meminta keterangan para saksi di TKP kecelakaan bus maut tersebut, untuk mengetahui fakta sebenarnya.

3. Korban luka kebanyakan patah tulang

Tercatat dari 20 korban luka dalam kecelakaan bus maut di jalur Pantura Demak Semarang, kebanyakan korban mengalami patah tulang.

Baik patah tulang tangan atau pun kaki.

Selain itu, mereka juga mengalami cidera di kepala, akibat benturan saat kecelakaan. Apalagi bus tersebut sempat terguling.

4. Korban terbanyak dari Dusun Wonoketinggal

Ada fakta menarik lainnya, dari korba luka dalam kecelakaan bus maut di jalur Pantura Sayung Demak, kebanyakan berasal dari Ds. Wonoketinggal Kec. Karanganyar Kab. Demak, meski mereka berbeda RT atau RW.

Tercatat dari 13 korban luka berasal dari wilayah tersebut, sementara sisanya tersebar dari sejumlah wilayah di Kabupaten Demak.

5. Kronologi kejadian

Polres Demak menyebutkan kronologi kejadian bermula saat Microbus No.Pol : H-7110-OE melaju dari arah Demak menuju Semarang.

Sesampainya di TKP diduga berjalan kurang hati-hati dan konsentrasi berusaha menghindari kendaraan yg berjalan di depannya sehingga oleng ke kanan dan terguling di jalur sebelah atau dari arah Semarang ke Demak.

6. Status sopir

Saat ini pihak kepolisian dari Polres Demak, masih meminta keterangan dari sopir bus maut tersebut.

Terlebih sopir tersebut juga masih menjalani perawatan di RS Sultan Agung Semarang, akibat luka yang dialaminya saat kecelakaan bus maut di jalur Pantura Semarang Demak.

Luka tersebut berupa robek di bagian hidung dan wajahnya.

7. Diduga over kapasitas penumpang

Kendaraan bermotor Microbus yang mengalami kecelakaan maut di jalur Panturan Sayung Demak, patut diduga over kapasitas.

Meski belum ada keterangan resmi dari kepolsian, namun dengan melihat jumlah korban, sebanyak 23 orang termasuk sopir, korban meninggal dan luka-luka, diduga bus tersebut kelebihan penumpang.

Berdasarkan penelusuran untuk Microbus satu pintu, kapasitasnya tidak lebih dari 20 kursi.

Baca Juga: Terungkap Identitas Sopir Bus Maut, serta Korban Meninggal dan Luka Kecelakaan Sayung Demak

Demikian artikel terkait kabar perkembangan terbaru kasus kecelakaan bus maut di jalur Pantura Sayung Demak, yang terjadi pada Rabu 8 Desember 2021, sekitar pukul 06.30 WIB. ***

 

Editor: Maxcimilian Arcello

Tags

Terkini

Terpopuler