Demak Masuk Zona Merah, Dandim Demak Letkol Ufiz Mengajak Warga Marathon

- 23 Juni 2021, 10:37 WIB
Dandim bersama Forkopimda Kab. Demak
Dandim bersama Forkopimda Kab. Demak /Humas DPRD/

DEMAK BICARA - Demak masuk zona merah, seiring dengan bertambahnya jumlah kasus Covid-19 yang melanda Jawa Tengah.

Masuknya Demak ke dalam zona merah ini dipicu akibat warga mulai lengah menjalakan protokol kesehatan.

Mengenai data laporan kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 yang setiap hari ditemukan di Kabupaten Demak pasca Lebaran 2021, Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Arh Mohamad Ufiz, S.I.P., M.I.Pol. mengatakan “kasus ini meningkat pesat disaat warga mulai lengah dan mengabaikan protokol kesehatan”.

Baca Juga: Dandim Demak Pastikan Program TMMD 2021 Tepat Sasaran

Bagian dari upaya mengatasi zona merah di Demak, aparat gabungan di Demak kembali  melakukan sosialisasi edukasi dengan mengajak warga mematuhi protokol kesehatan dan membagikan masker gratis di Pasar Bintoro, Demak, Selasa (22/06/2021).

Personel dari TNI Kodim 0716/Demak, Polres Demak, Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Demak ini berkeliling di seputaran Pasar Bintoro. Menyusuri setiap lorong, mendatangi setiap lapak pedagang, dengan woro-woro ajakan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu mereka membagikan masker secara gratis kepada pedagang dan pengunjung yang kedapatan tidak memakai masker.

“Sosialisasi edukasi kepada masyarakat dilakukan setiap hari di semua jajaran Kodim 0716/Demak sejak dinyatakan sebagai pandemi nasional pada Maret 2020 lalu”. Ujar Dandim Demak Letkol Ufiz.

Baca Juga: Polres Jepara Melakukan Penyemprotan Disinfektan di Desa Bangsri dan Rumah Isolasi Mandiri

Hal ini dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 yang penyebarannya tergolong sangat pesat. Terlebih kasus angka kematian akibat terkonfirmasi virus ini juga cukup tinggi.

Virus yang penularannya melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan oleh orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas ini bermutasi menjadi beberapa varian. Sehingga warga harus lebih berhati-hati dan lebih ketat dalam protokol kesehatan.

“Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya. Dan orang yang memegangnya bisa terpapar virus ini. Untuk itu, selain woro-woro, kami juga membagikan masker gratis sebagai tameng awal pencegahan penularan virus,” jelasnya.

Selain melakukan sosialisasi edukasi di sejumlah tempat, lanjut Dandim, pihaknya juga bekerja sama dengan Polres Demak dan elemen lainnya melakukan penyemprotan disinfektan, menutup lokasi wisata sementara waktu untuk mengurangi kerumunan, melarang hajatan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dan mengoptimalkan Posko PPKM mikro yang berada di wilayah.

Baca Juga: HUT DKI Jakarta, Jerih Payah atau Dijajah Demak?

“Ini semua merupakan upaya kita menekan angka penyebaran virus di wilayah Kabupaten Demak. Harapannya, seluruh masyarakat mendukung, sehingga pandemi ini segera berlalu,” imbuh Dandim.

Saat ini, menurut Dandim, yang perlu diperhatikan oleh semua kalangan baik pemerintah, aparat TNI dan Polri serta masyarakat adalah siap untuk “berlari maraton” dengan membangun kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan, mendorong inisiatif Pembatasan Sosial Berbasis Komunitas dan pengoptimalan fungsi PPKM mikro di wilayah.***

Editor: Rizky Iqromullah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah