Kepala Desa Jetak, Abas Muslim mengatakan, Desa Jetak yang dipimpinnya memiliki jumlah penduduk sekitar 5 ribu jiwa.
“Mayoritas warga berpaham ahlussunnah wal jamaah. Sehingga, keagamaan di desa ini sangat kental sekali. Setiap malam, selalu ada acara keagamaan di masjid dan musala.Tidak pernah ada kata libur untuk acara agama seperti ngaji, tahlil, dan lain-lain,” katanya.
Menurutnya, keberadaan alim ulama dan kiai cukup strategis. Mereka menjadi tokoh keagamaan di desa yang warganya rata rata bekerja sebagai petani ini.
Baca Juga: Pemprov Jateng Usulkan Bentuk BRIDA, Dukung Program Riset dan Inovasi
Abas menambahkan, warga Jetak dimanapun berada juga dikenal sebagai penjual nasi kucing (angkringan). Penjualnya dari berbagai macam usia dari yang muda sampai tua.
“Ada juga yang sambil merantau di luar kota untuk jualan nasi kucing. Disini saya mengharapkan dengan adanya teman-teman KKN ini bisa membuat suasana baru,” pungkasnya. ***