Dolce & Gabbana Tuntut Fashion Blogger Rp8 Triliun Karena Diduga Rasis

8 Maret 2021, 01:27 WIB
Ilustrasi palu sidang. /succo

DEMAK BICARA - Model asal Milan, Italia Dolce & Gabbana (D&G) pernah membatalkan fashion shownya di Shanghai China pada 2018 silam, setelah mendapatkan kritikan dari publik.

Ketika itu, merek asal Italia tersebut dituduh rasis saat mengampanyekan #DGLovesChina. Salah satu yang dianggap paling menggiring opini adalah akun Instagram Diet Prada.

Dua founder-nya pun dituntut US$600 juta atau sekitar Rp8 triliun.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Melukis Senja - Budi Doremi

Sebagaimana dikutip dari AP pada Minggu, 7 Maret 2021, keduanya mengunggah komentar bahwa Dolce & Gabbana dianggap anti-Asia yang dikaitkan dengan salah satu desainer mereka, yaitu Tony Liu.

Gugatan itu diajukan ke pengadilan sipil Milan pada 2019 lalu. Hanya saja baru diketahui publik pada pekan ketika para blogger mengunggah tuntutan itu di akun Instagram mereka.

"Kasus ini adalah cara untuk mencoba membungkam kampanye Diet Prada dan membungkam Tony Liu dan Lindsay Schuyler secara pribadi," ujar Direktur Fashion Law Institute dari Fordham Law School Susan Scafidi.

Baca Juga: Posisinya Direbut Moeldoko, AHY Minta Bantuan Rakyat Indonesia

Pengacara rumah mode Dolce & Gabbana menolak untuk mengomentari kasus tersebut. Kasus yang menyeret Dolce & Gabbana terjadi pada 2018.

Saat itu, mereka menghadapi boikot dari beberapa negara di Asia setelah kemarahan atas video yang beredar berisi kesensitifan budaya yang mempromosikan pertunjukan di runway di Shanghai, China.

Pertunjukan dibatalkan sebagai reaksi balik, termasuk pengecer yang menarik barang dagangan Dolce & Gabbana.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Katakan Saja - Khifnu

Desainer Domenico Dolce dan Stefano Gabbana awalnya mengatakan bahwa akun Instagram Gabbana telah diretas. Keduanya kemudian muncul dalam video meminta maaf kepada masyarakat China.

Scafidi berpendapat bahwa Dolce & Gabbana mencari 450 juta euro yang dihabiskan untuk memulihkan citra merek sejak 2018.

Sejak go public, Diet Prada, yang memiliki lebih dari 2,5 juta pengikut Instagram, telah mengumpulkan lebih dari U$38.000 untuk pembelaannya.

Baca Juga: Profil Marzuki Alie: 2 Kali Gagal Calon Ketum Partai Demokrat dan Mantan Ketua DPR RI

Dalam sebuah pernyataan, Liu dan Schuyler mengatakan mereka tidak akan mengizinkan platform mereka, yang juga vokal tentang gerakan #MeToo, Black Lives Matter, dan serangan baru-baru ini terhadap orang Asia di AS dibungkam oleh tuntutan hukum.

"Diet Prada akan terus menjadi platform untuk mengangkat masalah krusial ini," ujar Liu.

Editor: Muslimin

Tags

Terkini

Terpopuler