Netanyahu Kumpulkan Para Jenderal, Siapkan Serangan Militer ke Iran

7 Februari 2021, 18:15 WIB
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu.* /REUTERS

 

DEMAK BICARA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan pertemuan tertutup dengan para pejabat keamanan dan militer negaranya. Pertemuan ini secara khusus membahas kemungkinan persiapan serangan terhadap Iran .

Pertemuan ini dilakukan Netanyahu dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz, Panglima Militer Letnan Jenderal Aviv Kochavi pada hari Senin 2 Februari 2021. Bahkan, menurut informasi, pertemuan ini juga sudah membahas isu di level yang lebih urgen, yaitu soal transfer dana dari pangkalan keamanan darurat untuk membiayai operasi serangan ini.

Maka dari itu, dalam Netanyahu juga menghadirkan pejabat Kementerian Keuangan Israel. Disebutkan bahwa opsi serangan ke Iran ini terkait dengan program senjata nuklir yang sedang digalakkan negeri para Mullah tersebut.

Israel disebut tidak akan menoleransi kepemilikan Iran atas senjata nuklir.

"(Pertemuan) membahas peningkatan level pengayaan uranium Iran. Berdasarkan peringatan Amerika Serikat, bahwa Iran kemungkinan dalam beberapa pekan ke depan memperoleh bahan untuk senjata nuklir,” demikian dilansir Middle East Monitor pada Selasa 2 Februari 2021, soal agenda utama pertemuan tersebut.

Selain itu, pertemuan Netanyahu tersebut juga membahas rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk kembali ke perjanjian nuklir dengan Iran serta pemboman yang terjadi di sekitar kedutaan Israel di India.

Pemerintah Israel beberapa kali memberi peringatan kepada Biden untuk tidak sesekali kembali ke perundingan nuklir dengan Iran. Jika itu dilakukan, Israel tidak menutup kemungkinan digunakannya opsi militer.

Peringatan itu salah satunya disampaikan Letjen. Aviv Kohavi. Menurut Kohavi, mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh Iran, maka militer Israel akan bersiap untuk menyerang sendiri jika hal itu diperlukan.

“Saya perintahkan militer untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional selain yang sudah ada. Kami sedang menyusun rencana ini dan akan mengembangkannya selama tahun mendatang. Yang memutuskan untuk melaksanakannya, tentu saja adalah para pemimpin politik. Tapi rencana ini sudah harus siap di atas meja," kata Kohavi.***

Editor: Muhammad J.H

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler