DEMAK BICARA – Ilmu Tajwid merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dipelajari oleh umat Islam, sudah tahu hukum bacaan mim sukun?.
Ilmu tajwid yakni pembelajaran terkait dengan cara membaca Al Quran dengan baik dan benar, berikut penjelasan hukum bacaan mim sukun.
Ilmu tajwid sangat penting untuk dipelajari oleh umat Islam agar dalam membaca Al Quran, simak baik-baik hukum bacaan mim sukun?.
Dari sisi penyebutan dapat diucapkan dengan baik dan benar agar tidak merubah makna dalam kandungan Al Quran.
Dalam ilmu tajwid ada yang disebut hukum bacaan Mim Sukun.
Hukum bacaan Mim Sukun terdiri dari Idzhar Syafawi, Ikhfa Syafawi dan Idgham Mimi.
Apa yang membedakan ketiga hukum bacaan Mim Sukun tersebut serta bagaimana cara pengucapan yang baik dan benar?
Idzhar Syafawi
Idzhar artinya jelas sedangkan syafawi berasal dari kata “Syafatun” yang artinya bibir.
Hukum bacaan dikatakan Idzhar Syafawi apabila huruf mim sukun (م) bertemu dengan salahsatu huruf yang ke 26 selain huruf mim (م) dan ba (ب) .
Cara membacanya: terang dan jelas di bibir.
Contoh bacaan: الَّذِى هُمْ فٍىْهِ مُخْتَلِفُوْنَ
Ikhfa Syafawi
Ikhfa mempunyai arti menyamarkan atau menyembunyikan sedangkan syafawi berasal dari kata “Syafatun” yang artinya bibir.
Hukum bacaan dikatakan Ikhfa Syafawi apabila mim sukun (م) bertemu dengan ba (ب)
Cara membacanya: disuarakan samar-samar di bibir dan didengungkan.
Contoh bacaan: إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ
Idgam Mimi
Idgham mempunyai arti memasukkan atau mentasydidkan sedangkan mimi mempunyai arti mendengung.
Hukum bacaan dikatakan Idgham Mimi apabila mim sukun (م) bertemu sesama huruf mim
(م)
Cara membacanya: menyuarakan mim dengan didengungkan.
Contoh bacaan: اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ
Demikianlah hukum bacaan mim sukun yang dapat memperluas pemahaman seputar ilmu tajwid.***