Surat Al Hasyr Ayat 1-24 Tulisan Arab, Latin dan Arti Pengusiran Suku Yahudi dan Seruan Untuk Bertaqwa

- 8 November 2022, 08:48 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa /Felix Tendeken/Facebook/



DEMAK BICARA - Berikut bacaan surat Al Hasyr ayat 1-24 tulisan arab, latin dan artinya, pengusiran suatu suku Yahudi.  

Surat Al Hasyr merupakan surat ke 59 dalam Al-Quran yang artinya pengusiran, dan termasuk kedalam golongan surat Madaniyyah.

Dalam ayat-ayat pertama surat Al Hasyr  Allah menjelaskan tentang kisah pengusiran suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar kota Madinah.

Baca Juga: Sholawat Munjiyat Tulisan Arab, Latin, dan Artinya, Sholawat Penyelamat Dari Segala Sesuatu

Dijelaskan pula seruan untuk orang yang beriman dan bertakwa untuk mempersiapkan diri di hari kebangkitan kelak, yang terkandung dalam surat Al Hasyr.

Inilah bacaan surat Al Hasyr ayat 1-24 dalam tulisan arab, latin dan artinya.

Ayat 1

سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Sabbaha lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa huwal-'aziizul-hakiim

Artinya: "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana".

Ayat 2

هُوَ الَّذِيْۤ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَا رِهِمْ لِاَ وَّلِ الْحَشْرِ ۗ مَا ظَنَنْـتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْۤا اَنَّهُمْ مَّا نِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَ تٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْاوَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَ يْدِيْهِمْ وَاَ يْدِى الْمُؤْمِنِيْنَ ۙ فَا عْتَبِـرُوْا يٰۤاُ ولِى الْاَ بْصَا رِ

Huwallaziii akhrojallaziina kafaruu min ahlil-kitaabi ming diyaarihim li-awwalil-hasyr, maa zhonangtum ay yakhrujuu wa zhonnuuu annahum maani'atuhum hushuunuhum minallohi fa ataahumullohu min haisu lam yahtasibuu wa qozafa fii quluubihimur-ru'ba yukhribuuna buyuutahum bi-aidiihim wa aidil-mu-miniina fa'tabiruu yaaa ulil-abshoor

Artinya: "Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!".

Ayat 3

وَلَوْلَاۤ اَنْ كَتَبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمُ الْجَـلَآ ءَ لَعَذَّبَهُمْ فِى الدُّنْيَا ۗ وَلَهُمْ فِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بُ النَّا رِ

Walau laaa ang kataballohu 'alaihimul-jalaaa-a la'azzabahum fid-dun-yaa, wa lahum fil-aakhiroti 'azaabun-naar

Artinya: "Dan sekiranya tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, pasti Allah mengazab mereka di dunia. Dan di akhirat mereka akan mendapat azab neraka".

Baca Juga: Teks Ratib Al Haddad dan Faedah Dzikir Ratibul Haddad yang Disusun Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad al-Haddad

Ayat 4

ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ شَآ قُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۚ وَمَنْ يُّشَآ قِّ اللّٰهَ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ

Zaalika bi-annahum syaaaqqulloha wa rosuulahuu wa may yusyaaaqqillaaha fa innalloha syadiidul-'iqoob

Artinya: "Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya".

Ayat 5

مَا قَطَعْتُمْ مِّنْ لِّيْنَةٍ اَوْ تَرَكْتُمُوْهَا قَآئِمَةً عَلٰۤى اُصُوْلِهَا فَبِاِ ذْنِ اللّٰهِ وَلِيُخْزِيَ الْفٰسِقِيْنَ

Maa qotho'tum mil liinatin au taroktumuuhaa qooo-imatan 'alaaa ushuulihaa fa bi-iznillaahi wa liyukhziyal-faasiqiin

Artinya: "Apa yang kamu tebang di antara pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (itu terjadi) dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik".

Ayat 6

وَمَاۤ اَفَآءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْهُمْ فَمَاۤ اَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَّلَا رِكَا بٍ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهٗ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ   ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Wa maaa afaaa-allohu 'alaa rosuulihii min-hum fa maaa aujaftum 'alaihi min khoiliw wa laa rikaabiw wa laakinnalloha yusallithu rusulahuu 'alaa may yasyaaa, wallohu 'alaa kulli syai-ing qodiir

Artinya: "Dan harta rampasan fai' dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, kamu tidak memerlukan kuda atau unta untuk mendapatkannya, tetapi Allah memberikan kekuasaan kepada rasul-rasul-Nya terhadap siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Ayat 7

مَاۤ اَفَآءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْ اَهْلِ الْقُرٰى فَلِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَ غْنِيَآءِ مِنْكُمْ ۗ وَمَاۤ اٰتٰٮكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰٮكُمْ عَنْهُ فَا نْتَهُوْا ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ 

Maaa afaaa-allohu 'alaa rosuulihii min ahlil-quroo fa lillaahi wa lir-rosuuli wa lizil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wabnis-sabiili kai laa yakuuna duulatam bainal-aghniyaaa-i mingkum, wa maaa aataakumur-rosuulu fa khuzuuhu wa maa nahaakum 'an-hu fangtahuu, wattaqulloh, innalloha syadiidul-'iqoob

Artinya": "Harta rampasan fai' yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya".

Ayat 8

لِلْفُقَرَآءِ الْمُهٰجِرِيْنَ الَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَا رِهِمْ وَاَ مْوَا لِهِمْ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نًا وَّيَنْصُرُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ 

Lil-fuqorooo-il-muhaajiriinallaziina ukhrijuu ming diyaarihim wa amwaalihim yabtaghuuna fadhlam minallohi wa ridhwaanaw wa yangshuruunalloha wa rosuulah, ulaaa-ika humush-shoodiquun

Artinya: "(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar".

Ayat 9

وَا لَّذِيْنَ تَبَوَّؤُ الدَّا رَ وَا لْاِ يْمَا نَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَا جَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَا جَةً مِّمَّاۤ اُوْتُوْا وَيُـؤْثِرُوْنَ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَا نَ بِهِمْ خَصَا صَةٌ ۗ وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَـفْسِهٖ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 

Wallaziina tabawwa-ud-daaro wal-iimaana ming qoblihim yuhibbuuna man haajaro ilaihim wa laa yajiduuna fii shuduurihim haajatam mimmaaa uutuu wa yu-siruuna 'alaaa angfusihim walau kaana bihim khoshooshoh, wa may yuuqo syuhha nafsihii fa ulaaa-ika humul-muflihuun

Artinya: "Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung".

Ayat 10

وَا لَّذِيْنَ جَآءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِ خْوَا نِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِا لْاِ يْمَا نِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Wallaziina jaaa-uu mim ba'dihim yaquuluuna robbanaghfir lanaa wa li-ikhwaaninallaziina sabaquunaa bil-iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillal lillaziina aamanuu robbanaaa innaka ro-uufur rohiim

Artinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang".

Ayat 11

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نَا فَقُوْا يَقُوْلُوْنَ لِاِ خْوَا نِهِمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَئِنْ اُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيْعُ فِيْكُمْ اَحَدًا اَبَدًا ۙ وَّاِنْ قُوْتِلْتُمْ لَـنَـنْصُرَنَّكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَـكٰذِبُوْنَ

A lam taro ilallaziina naafaquu yaquuluuna li-ikhwaanihimullaziina kafaruu min ahlil-kitaabi la-in ukhrijtum lanakhrujanna ma'akum wa laa nuthii'u fiikum ahadan abadaw wa ing quutiltum lanangshuronnakum, wallohu yasy-hadu innahum lakaazibuun

Artinya: "Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudaranya yang kafir di antara Ahli Kitab, "Sungguh, jika kamu diusir niscaya kami pun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun demi kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantumu." Dan Allah menyaksikan, bahwa mereka benar-benar pendusta".

Ayat 12

لَئِنْ اُخْرِجُوْا لَا يَخْرُجُوْنَ مَعَهُمْ ۚ وَلَئِنْ قُوْتِلُوْا لَا يَنْصُرُوْنَهُمْ ۚ وَلَئِنْ نَّصَرُوْهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْاَ دْبَا رَ ۗ ثُمَّ لَا يُنْصَرُوْنَ

La-in ukhrijuu laa yakhrujuuna ma'ahum, wa la-ing quutiluu laa yangshuruunahum, wa la-in nashoruuhum layuwallunnal-adbaaro summa laa yungshoruun

Artinya: "Sungguh, jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan jika mereka diperangi; mereka (juga) tidak akan menolongnya; dan kalaupun mereka menolongnya pastilah mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan".

Ayat 13

لَاَ نْتُمْ اَشَدُّ رَهْبَةً فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ

La-angtum asyaddu rohbatang fii shuduurihim minalloh, zaalika bi-annahum qoumul laa yafqohuun

Artinya: "Sesungguhnya dalam hati mereka, kamu (Muslimin) lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti".

Ayat 14

لَا يُقَا تِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَآءِ جُدُرٍ ۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ   ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰى ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَ 

Laa yuqootiluunakum jamii'an illaa fii qurom muhashshonatin au miw warooo-i judur, ba-suhum bainahum syadiid, tahsabuhum jamii'aw wa quluubuhum syattaa, zaalika bi-annahum qoumul laa ya'qiluun

Artinya: "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti".

Ayat 15

كَمَثَلِ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَرِيْبًا ذَا قُوْا وَبَا لَ اَمْرِهِمْ ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ 

Kamasalillaziina ming qoblihim qoriibang zaaquu wa baala amrihim, wa lahum 'azaabun aliim

Artinya: "(Mereka) seperti orang-orang yang sebelum mereka (Yahudi) belum lama berselang, telah merasakan akibat buruk (terusir) disebabkan perbuatan mereka sendiri. Dan mereka akan mendapat azab yang pedih".

Ayat 16

كَمَثَلِ الشَّيْطٰنِ اِذْ قَا لَ لِلْاِ نْسَا نِ اكْفُرْ ۚ فَلَمَّا كَفَرَ قَا لَ اِنِّيْ بَرِيْٓءٌ مِّنْكَ اِنِّيْۤ اَخَا فُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ

Kamasalisy-syaithooni iz qoola lil-ingsaanikfur, fa lammaa kafaro qoola innii bariii-um mingka inniii akhoofulloha robbal-'aalamiin

Artinya: "(Bujukan orang-orang munafik itu) seperti (bujukan) setan ketika ia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu!" Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam"".

Ayat 17

فَكَا نَ عَا قِبَتَهُمَاۤ اَنَّهُمَا فِى النَّا رِ خَا لِدَيْنِ فِيْهَا ۗ وَذٰلِكَ جَزٰٓ ؤُا الظّٰلِمِيْن

Fa kaana 'aaqibatahumaaa annahumaa fin-naari khoolidaini fiihaa, wa zaalika jazaaa-uzh-zhoolimiin

Artinya: "Maka kesudahan bagi keduanya, bahwa keduanya masuk ke dalam neraka, kekal di dalamnya. Demikianlah balasan bagi orang-orang zalim".

Ayat 18

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ

Yaaa ayyuhallaziina aamanuttaqulloha waltangzhur nafsum maa qoddamat lighod, wattaqulloh, innalloha khobiirum bimaa ta'maluun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan".

Ayat 19

وَلَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَ نْسٰٮهُمْ اَنْفُسَهُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Wa laa takuunuu kallaziina nasulloha fa angsaahum angfusahum, ulaaa-ika humul-faasiquun

Artinya: "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik".

Ayat 20

لَا يَسْتَوِيْۤ اَصْحٰبُ النَّا رِ وَاَ صْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۗ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ

Laa yastawiii ash-haabun-naari wa ash-haabul-jannah, ash-haabul-jannati humul-faaa-izuun

Artinya: "Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan".

Ayat 21

لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰ نَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَ يْتَهٗ خَا شِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ الْاَ مْثَا لُ نَضْرِبُهَا لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

Lau angzalnaa haazal-qur-aana 'alaa jabalil laro-aitahuu khoosyi'am mutashoddi'am min khosy-yatillaah, wa tilkal-amsaalu nadhribuhaa lin-naasi la'allahum yatafakkaruun

Artinya: "Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir".

Ayat 22

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, 'aalimul-ghoibi wasy-syahaadah, huwar-rohmaanur-rohiim

Artinya: "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang".

Ayat 23

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, al-malikul-qudduusus-salaamul-mu-minul-muhaiminul-'aziizul-jabbaarul-mutakabbir, sub-haanallohi 'ammaa yusyrikuun

Artinya: "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan".

Ayat 24

هُوَ اللّٰهُ الْخَـالِـقُ الْبَا رِئُ الْمُصَوِّرُ لَـهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Huwallohul-khooliqul-baari-ul-mushowwiru lahul-asmaaa-ul-husnaa, yusabbihu lahuu maa fis-samaawaati wal-ardh, wa huwal-'aziizul-hakiim

Artinya: "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana".

Bacaan surat Al Hasyr yang tersedia dalam tulisan arab, latin dan arti sehingga memudahkan untuk mengetahui makna dibalik ayatnya.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x