DEMAK BICARA - Berikut adalah contoh puisi pendek bertema Hari Ibu.
Untuk Anda yang sedang mencari puisi pendek Hari Ibu telah Demak Bicara rangkum pada artikel berikut ini.
Rasa kasih sayang juga bisa kita tunjukkan melalui puisi ibu yang indah dan penuh makna.
Selain memiliki kata-kata yang indah, puisi juga dapat melambangkan rasa syukur dan doa agar ibu selalu dinaungi kebaikan.
Berikut adalah puisi pendek Hari Ibu yang bisa Anda bacakan untuk Ibu pada 22 Desember.
Contoh 1: Ibuku Pahlawanku – Anonim
Ibu,
Engkau melahirkanku
Dengan kasih sayang
Ibu,
Kau selalu ada disampingku
Dimanapun aku berada
Ibu,
Kau berjanji akan menemaniku
Ibu,
Kau telah melahirkanku dengan taruh nyawa
Terima kasih,
Ibu
Contoh 2: Ibu Matahariku – Anonim
Ibu,
Tanpa mu aku tidak bisa lahir
Tanpa mu aku tidak bisa melihat dunia ini
Dan tanpa mu aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini
Ibu,
Kau malaikatku
Kau pahlawanku
Dan kau matahariku
Ibu,
Aku tidak tahu harus berkata apa
Terima kasih, itu tidak cukup
Membahagiakan mu, itu belum cukup
Aku sangat sayang padamu,
Ibu
Contoh 3: Ibu – Anonim
Beredar bintang di garisnya
Bulan bercahaya pada lintasnya
Waktu bergulir dalam takdirnya
Aku,
Terlahir dari manusia hebat
Menyayangi tanpa batas
Mendampingi di semua kisahku
Kau,
Perempuan terbaik dalam kerajaanku
Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku
Ibu,
Aku mencintaimu
Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu
Ibu,
Aku mencintaimu
Contoh 4: Kesunyian Ibu – Denza Perdana
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya
Contoh 5: Jauh Jarak Tetap Kau Tempuh – Anonim
Jarak ini terlalu jauh,
Antara kenyataan dengan impian
Tetapi,
Engkau tetap menempuhnya
Tak peduli berapapun jauhnya
Tak peduli berapapun sulitnya
Engkau tetap percaya
Bahwa suatu hari nanti
Perjuangan ini akan bertemu dengan kenyataan
Contoh 6: Bunda dalam Cahaya – Romadona
Dia wanita bernama cahaya
Hatinya memancar
Tergurat dalam doa-doa
Tangan kecilnya mengantar kami di gerbang cahaya
Dia berjalan dengan cinta
Dia berjalan menerjang luka
Bahkan dia menempuh tanpa
Batas rasa
Dia lah ibu dari segala cahaya
Ibu dari semua luka kami
Ibu dari jejak yang terukir
Dalam tinta sejarah
Contoh 7: Untuk Ibuku Tercinta - Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup hawa yang kau hirup
Melangkah,
Di tempatmu melangkah
Berteduh,
Di tempatmu berteduh
Dan terlelap di atas pangkuanmu
Ibu..
Ku cuma inginkan selalu bersamamu
Sepanjang waktuku..
***