Kemenag RI Gelar Pelatihan Motivator Moderasi Beragama, Dirjen Pendidikan Islam: Indonesia Butuh Duta Harmoni

25 November 2021, 07:30 WIB
Kemenag RI melalui Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, gelar pelatihan motivator muda moderasi beragama di Bogor pada 24-27 November 2021. /Aris Adi Leksono/

DEMAK BICARA - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, gelar pelatihan motivator muda moderasi beragama.

Kegiatan pelatihan motivator muda moderasi beragama yang dihadiri perwakilan Provinsi se Indonesia ini diselenggarakan Kemenag RI melalui KSKK Madrasah Dirjen Pendidikan Islam dan berlangsung di Bogor pada 24-27 November 2021.

Pada pembukaan pelatihan motivator muda moderasi beragama, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI menyampaikan Indonesia butuh Duta Harmoni untuk merawat kehidupan yang damai.

Baca Juga: Amalkan Lafaz Ini, Insya Allah Ucapanmu jadi Pahala

Sebab, Indonesia adalah Negara yang kaya dan memiliki sumber daya yang luar biasa. Potensi dan aset yang demikian besar ini membuat Indonesia menjadi Negara yang berpotensi menjadi kekuatan ekonomi di masa mendatang.

“Tetapi, ada prasyarat dasar yang perlu terus menerus kita pertahankan yakni kehidupan yang harmoni dan damai diantara masyarakat,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T.

Acara pelatihan ini, menurut Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof.Dr.H.Moh Isom, M.Ag., diikuti para peserta yang tersaring dari 751 calon Duta Harmoni.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 2021, PWNU DKI Jakarta Gelar 1 Miliar Pembacaan Sholawat Nariyah

“Awalnya ada 751 proposal rencana aksi kegiatan yang diajukan oleh siswa-siswi madrasah se-Indonesia. Kami lalu memilih 100 orang untuk diseleksi secara daring. Lalu dipilih 50 orang yang merupakan Duta Harmoni mewakili berbagai propinsi di Indonesia,” ujar Prof. Ishom menambahkan.

Prof Ishom melanjutkan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan siswa berkaratker moderat. Duta Harmoni sendiri merupakan ikhtiar Direktorat KSKK menumbuhkan Duta Hebat-Bermartabat, Moderat dan Anti Korupsi.

Menanggapi acara pelatihan yang diikuti Duta Harmoni tersebut, Prof. Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa kegiatan ini memang kegiatan kompetitif karena pada akhirnya akan ada yang dipilih menjadi Duta Harmoni 2021.

Baca Juga: Gelar Pelatihan Guru, Aris Adi Leksono: Madrasah Siap Hadapi Indonesia Emas 2045

“Pada umumnya orang selalu membagi dua kelompok jika terkait ajang kompetisi. Ada the winner dan ada the loser. Ada yang menang dan ada yang kalah. Tapi menurut saya, yang ada nanti adalah the winner dan the learner. Yang ada adalah pemenang dan pembelajar. Jika menang maka jangan jumawa, dan jika kalah maka mari kita terus belajar,” ucap Prof Ali Ramdhani berpesan kepada para peserta.

Menurut Prof Ali, adanya acara pelatihan ini sangat penting untuk menumbuhkan anak muda yang berkarakter moderat.

“Kita patut waspada bahwa ketika banyak orang menganggap Indonesia ini calon Negara kuat dalam ekonomi dunia di masa depan, maka kita butuh anak muda yang cinta tanah air dan mengakar dengan budaya lokal. Beberapa survei yang saya ikuti menyebut bahwa ada anak muda Indonesia yang ingin Indonesia mengikuti ajaran dan ideologi ISIS,” ujarnya.

Baca Juga: Menag RI Perkenalkan 5 M + 1 D dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka

Ke depan, Prof Ali Ramdhani menjelaskan bahwa karakter moderat yang perlu melekat pada anak muda terutama siswa madrasah ini ada empat aspek yaitu sikap toleran, sikap anti kekerasan, cinta budaya lokal dan memiliki pandangan NKRI harga mati.

“Empat hal ini merupakan sikap karakter moderat yang wajib dimiiki Duta Harmoni,” ujar Prof Ali Ramdhani.

Duta Harmoni dibutuhkan Indonesia di masa depan agar kehidupan yang damai ini bisa terjaga dengan baik. ***

Editor: Abdurrahman Mahmud

Tags

Terkini

Terpopuler