Mengingat Sejarah Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Simak Lengkap Dalam Artikel Ini

- 28 Oktober 2022, 14:19 WIB
Mengingat Sejarah Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Simak Lengkap Dalam Artikel Ini
Mengingat Sejarah Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Simak Lengkap Dalam Artikel Ini /

DEMAK BICARA – Simak sejarah ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Hari ini, pemuda Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Hari Sumpah Pemuda 2022 memiliki tema ‘Bersatu Bangun Bangsa’.

Baca Juga: Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022: Kemenpora Ajak Pemuda Indonesia ‘Bersatu Bangun Bangsa’

Kementerian Pemuda dan Olahraga RI memilih tema ini untuk Hari Sumpah Pemuda 2022 karena ingin pemuda Indonesia lebih tangguh dan membangun peradaban yang lebih unggul tanpa saling membedakan, seperti peristiwa Kongres Pemuda II 1928.

Lalu, bagaimana sejarah ikrar Sumpah Pemuda yang muncul saat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928?

Berikut sejarah ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Ikrar Sumpah Pemuda digaungkan oleh pemuda Tanah Air saat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

Namun, pembentukan kongres ini berawal dari Kongres Pemuda I pada 30 April hingga 2 Mei 1926.

Kongres Pemuda I

Organisasi Perhimpunan Indonesia menginisiasi pelaksanaan Kongres Pemuda I di Lapangan Banteng, Jakarta, dengan tujuan membangkitkan semangat pemuda Indonesia demi mencapai Indonesia merdeka.

Berikut anggota panitia Kongres Pemuda I.

Ketua: Mohammad Tabrani

Wakil ketua: Soemarmo

Sekretaris: Djamaluddin Adinegoro

Bendahara: Soewarso

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia Junior 2022, Empat Wakil Indonesia dari Empat Sektor Amankan Tiket Perempat Final

Anggota: Bahder Djohan, Jan Toule Soulehwij, Paul Pinontoan, Achmad Hamami, Sanusi Pane, dan Sarbani.

Dalam pertemuan Kongres Pemuda I selama tiga hari ini, ada sejumlah topik yang dibahas, yaitu:

Pertemuan hari pertama (30 April 1926): pemahaman bahwa pemuda adalah pilar utama untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dan harus bekerja sama.

Pertemuan hari kedua (1 Mei 1926): pemahaman terhadap peran wanita dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pertemuan hari ketiga (2Mei 1926): pembahasan bahasa pemersatu Indonesia dan persatuan bangsa yang memiliki perbedaan kepercayaan agama.

Adapun Kongres Pemuda I menghasilkan tiga kesimpulan.

- Seluruh pemuda Indonesia memiliki cita-cita agar Indonesia merdeka.

- Seluruh perkumpulan pemuda berupaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam suatu wadah.

- Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia.

Kongres Pemuda II

Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) mengagas pelaksanaan Kongres Pemuda II yang diikuti oleh organisasi pemuda, antara lain Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

Berikut daftar panitia Kongres Pemuda II.

Ketua: Sugondo Joyopuspito

Wakil: R.M. Joko Marsaid

Sekretaris: Moh. Yamin

Bendahara: Amir Sjarifuddin

Anggota: Joham Mohammad Tjaja (pembantu I), R Kaca Sungkana (pembantu II), RCL Senduk (pembantu III), Johanes Leimena (pembantu IV), dan Rochjani Soe`oed (pembantu V).

Kongres Pemuda II terlaksana selama dua hari dalam tiga pertemuan.

  1. Rapat pertama pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB).

Sugondo memberikan pidato pembuka diikuti Muhammad Yamin yang menyampaikan lima faktor yang memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

  1. Rapat kedua pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro menyampaikan pidato tentang pendidikan kebangsaan bagi anak di sekolah dan rumah.

  1. Rapat ketiga pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi, sementara Ramelan mengemukakan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa terpisahkan dari pergerakan nasional.

Di akhir Kongres Pemuda II, seluruh peserta rapat menyanyikan lagu Indonesia Raya gubahan Wage Rudolf Supratman untuk pertama kalinya.

Hasil dari Kongres Pemuda II diucapkan bersamaan oleh seluruh hadirin sebagai Sumpah Setia atau Sumpah Pemuda.

Berikut isi ikrar Sumpah Pemuda.

Pertama.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,

Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,

Tanah Indonesia.

Kedoea.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,

Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,

Bangsa Indonesia.

Ketiga.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,

Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,

Bahasa Indonesia.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x