DEMAK BICARA - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong menceritakan suka duka melatih para pemain skuat Garuda dalam podcast Deddy Corbuzier hari ini.
Shin Tae Yong banyak ditanya oleh Deddy Corbuzier tentang masalah kepelatihanya di Indonesia, dan dirinya banyak curhat berbagai kendala para pemain Indonesia saat ini.
Pada awal Video Podcast Deddy Corbuzier Shin Tae Yong ditanya bagaimana ceritanya bisa mendapatkan tawaran menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae Yong mengatakan sudah berpengalaman di berbagai macam turnamen contohnya di u-20 di Korea, Olimpic hingga Piala Dunia Rusia juga.
Sebelumnya juga sudah mendapatkan penawaran melatih ke Indonesia, namun sebelumnya juga pernah mendapat tawaran melatih di China.
Namun Shin Tae Yong memilih untuk melatih di Indonesia karena banyak potensial kedepan dari para pemain Timnas Indonesia.
ditanyakan oleh Deddy Corbuzier kenapa tak ke China saja?
Baca Juga: Lirik Lagu Sampai Akhir Zaman Armad Maulana Single Terbaru, Persembahan Untuk Istri Dewi Gita
Shin Tae Yong menjawab jika dirinya hanya melihat uang saja dirinya akan memilih untuk tertari melatih China, pasalnya nilainya lebih besar dari Indonesia.
Namun dilihat dari masa depan Indonesia lebih baik harapanya untuk berlaga di sepak bola dunia, dan Indonesia tawarkan melatih Timnas, namun China hanya klub besar saja.
"Manusia itu harus punya impian dan Masa depan," ucap Shin Tae Yong.
"Galak ndak Anda?" kata Deddy Corbuzier.
"Tidak galak, tetapi kalau ada yang salah dalam lapangan saya tegas dan marah," ucap Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan.
Ditanya Shin Tae Yong bagaimana cerita bisa melatih Timnas Indonesia hingga saat ini oleh Deddy Corbuzier
"memang ceritanya saya kurang tahu, namun ada Tisya sekjen sebelumnya yang menghubungi KFA dan kemudian ditawarkan dan saya tertarik ke Indonesia," tuturnya.
"Saya tanya diluar tentang sepakbola, kenapa orang korea wajahnya mulus-mulus semua? kayak pemain film," ucap Deddy Corbuzier.
"Banyak orang Korea menggunakan skincare, dan Korea teknologinya sangat baik hal itu," kata Shin Tae Yong.
"Pemain Indonesia jeleknya apa?" tanya Deddy berikutnya.
"Saya jujur seadanya saja ceritakan, jadi ada 3 hal pertama memang kurang mental profesionalnya, dan ketiga wheigt training," kata Shin Tae Yong.
"Jadi sangat penting untuk wheiht training, main bola selalu bermain body dengan keras maka cepat cidera dan kurang maksimal kemampuanya. Setelah saya datang ke Indonesia ternyata banyak yang tidak tahu hal ini, bahkan di Eropa hal ini sangat penting dalam sepakbola," ucap Shin.
Soal makanan bagi anak asuhanya, Shin tae Yong juga mengomentari hal tersebut, menurut Shin pemain Indonesia terlalu banyak makan karbohidratnya dan kekurangan protein untuk sebagai pemain sepakbola.
"Pola makan tersebut membuat para pemain tidak ada powernya, saat ini sedang mengubah kebiasaan hal tersebut menjadi baik. Namun kendalanya saya dapat mengontrol mereka jika berada di skuat, namun mereka kembali ke tim masing-masing saya tak dapat mengontrolnya,"katanya.
Shin Tae Yong mengatakan seharusnya untuk masalah tersebut para pemain harus dapat mengontrol sendiri.
Baca Juga: Kembali Berlatih ke Persib Bandung, Victor Igbonefo Katakan Hal Ini Sebelum Laga Lawan Bali United
"Dari kemauan dan kerja keras pemain Indonesia sangat baik, tetapi karena tidak ada kekuatanya. Namun kita ajari satu-satu dan mereka menyerap dengan cepat dan baik," kata Shin.
"Pemain Indonesia unik persiapan di lapangan itu sangat lama jika ingin berlatih atau pertandingan, ia katakan jika ada pemain yang salah tidak boleh menyalahkan dihadapan orang banyak," katanya.
"Saya memang sangat detail terhadap semua pemain, untuk dapat tampil baik," ucapnya.
Persiapan Piala AFF u23 Shin Tae Yong mengungkapkan bahwa target Indonesia juara di ajang tersebut, memang saat ini beberapa pemain tidak dapat dipanggil Timnas Indonesia seperti eklan, Asnawi dan Egy beserta pemain lainya.
Namun pada ajang Piala AFF u23 kedepan memang pelatih Timnas Indonesia akan fokus kepada para pemain yang bermain di Liga Indonesia saat ini.
"Memang ada regulasi dari FIFA kita tidak bisa panggil pemain semau kita kalau itu bukan pertandingan FIFA Matchday," tutur Shin.
Baca Juga: Alfeandra Dewangga Bek Timnas Indonesia Kembali ke PSIS Semarang, Saya Masih Fokus di PSIS Semarang
Berbicara taktik Shin Tae Yong katakan bahwa seorang pelatih tidak hanya duduk saja, pelatih memang terus belajar bisa dari contohnya IPL (Liga Inggris).
"Di Korea memang sering sekali keluar negeri ke Jerman, Ingrris, spanyol dan lainya, sambil menonton pertandingan dan latihan mereka seperti apa, lalu kita terapkan dalam pelatihan," ucap shin Tae Yong.***