Termasuk Kerusuhan di Kanjuruhan, Ini Lima Tragedi Terbesar yang Pernah Terjadi di Stadion Sepak Bola Dunia

2 Oktober 2022, 20:13 WIB
Termasuk Kerusuhan di Kanjuruhan, Ini Lima Tragedi Terbesar yang Pernah Terjadi di Stadion Sepak Bola Dunia /AS Rabasa /

 

DEMAK BICARA – Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam menjadi tragedi terbesar kedua dalam persepakbolaan dunia.

Kerusuhan di Kanjuruhan yang hingga kini dilaporkan menimbulkan 130 korban jiwa disebut sebagai tragedi dengan jumlah korban jiwa terbesar kedua dalam sejarah kerusuhan di stadion sepak bola seluruh dunia.

Hingga Minggu ini, Muhadjir Efendi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) melaporkan korban meninggal dunia akibat tragedi di Kanjuruhan sebanyak 130 orang, 19 jenazah di antaranya belum teridentifikasi.

Baca Juga: Rekap Hasil Streaming Liga Inggris 2022-2023 Pekan Ke-9 1 Oktober 2022, Chelsea Berhasil Menang

Selain itu, dilaporkan ada sekitar 180 orang yang masih mendapatkan perawatan dari pihak medis setempat.

Jumlah korban yang banyak menjadikan peristiwa di Kanjuruhan ini sebagai tragedi dengan jumlah korban jiwa terbesar kedua dalam sejarah kerusuhan di stadion sepak bola.

Berikut lima tragedi dengan jumlah korban jiwa terbesar sepanjang masa yang pernah terjadi di stadion sepak bola dunia.

Tragedi pertama dengan jumlah korban jiwa terbesar terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga antara Timnas Peru melawan Argentina pada 1964.

Pada tragedi ini, total 326 penonton tewas dalam kerusuhan yang berusaha dihalau polisi.

Para penonton yang panik berusaha keluar stadion tapi pintu keluarnya masih tertutup dan membuat mereka terinjak-injak.

Kedua, tragedi di Kanjuruhan pada Sabtu kemarin menyebabkan korban jiwa yang hingga saat ini terhitung berjumlah 130 orang.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris 2022-2023 Pekan Ke-9 2 Oktober 2022, Derby Manchester

Dilaporkan 34 korban meninggal di dalam stadion akibat terinjak, terhimpit, dan sesak napas karena bom gas air mata yang ditembakkan polisi.

Selain itu, sekitar 180 korban luka-luka masih dalam perawatan medis dan 13 kendaraan rusak.

Tragedi ketiga terjadi di Stadion Olahraga Accra, Ghana, dalam laga antara Heart of Oak vs Kotoko pada 2001.

Pertandingan antara dua klub raksasa Ghana itu sempat berjalan kondusif ketika Kotoko unggul sementara, namun dua gol di akhir laga akhirnya memenangkan Heart of Oak.

Fans Kotoko bereaksi buruk terhadap kekalahan itu dengan melemparkan botol dan kursi ke lapangan.

 Polisi menghalau dengan tembakan gas air mata yang membuat para penggemar Kotoko panik keluar stadion.

Dilaporkan 126 penonton laga itu tewas akibat berdesak-desakan.

Keempat, tragedi terjadi di Stadion Hillsborough, Inggris, saat laga antara Liverpool melawan Nottingham Forest di tahun 1989.

Penonton berdesakan hingga menyebabkan setidaknya 96 orang tewas.

Tragedi sepak bola dengan korban terbesar kelima terjadi di Stadion Dasharath, Nepal, saat pertandingan antara Janakpur Cigarette Factory vs Liberation Army Of Bangladesh pada 1988.

Badai salju tiba-tiba muncul sehingga membuat pertandingan yang awalnya berjalan aman itu menjadi berantakan karena 75 persen area stadion masih terbuka.

Polisi mengarahkan penonton ke pintu keluar yang masih tertutup hingga menyebabkan 93 orang tewas akibat terhimpit dan terinjak.

Demikian lima tragedi dengan jumlah korban jiwa terbesar dalam sejarah kerusuhan di stadion sepak bola seluruh dunia.

Semoga dapat menjadi pelajaran bagi penonton, asosiasi sepak bola, maupun pihak kepolisian agar tidak terjadi hal yang sama ke depannya.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler