Komdis PSSI Beri Sanksi Tegas kepada Panpel dan Klub Arema FC Buntut dari Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan

5 Oktober 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi pemain Arema FC, Sanksi dari Komdis PSSI diberikan kepada Ketua Panpel Arema FC, Security Officer Arema FC, dan klub Arema FC selaku tuan rumah dalam pertandingan yang berujung maut itu. /Antara/Prasetia Fauzani

 

DEMAK BICARA – Komite Disiplin PSSI resmi menjatuhkan sanksi kepada panitia pelaksana dan klub tuan rumah dari laga Arema FC vs Persebaya akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan paling tidak 125 korban meninggal membuat PSSI bergerak cepat memberikan sanksi kepada pihak penyelenggara yang terlibat.

Pemberian sanksi kepada sejumlah pihak pelaksana laga tersebut diumumkan langsung oleh Erwin Tobing Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI dalam jumpa pers di Kota Malang, Jawa Timur pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Sanksi dari Komdis PSSI diberikan kepada Ketua Panpel Arema FC, Security Officer Arema FC, dan klub Arema FC selaku tuan rumah dalam pertandingan yang berujung maut itu.

Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC mendapatkan sanksi berupa larangan untuk beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup.

"Kepada saudara ketua panitia pelaksana Abdul Haris, sebagai ketua pelaksana pertandingan tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup," ujar Erwin.

Menurutnya, ketua panpel harus bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pertandingan besar antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, serta bersikap jeli, cermat dan bisa mengantisipasi seluruh kemungkinan yang terjadi.

Komdis PSSI menganggap Abdul Haris gagal melakukan tugas dengan baik, tidak cermat, dan gagal mengantisipasi kerumunan penonton yang masuk ke lapangan.

Tidak hanya itu, sanksi serupa juga Komdis PSSI berikan kepada Suko Sutrisno Security Officer Arema FC.

Baca Juga: Selamat Ulang Tahun ke-20 Naruto! Rilis Hadiah Spesial untuk Para Penggemar

Suko seharusnya bertanggung jawab mengatur keluar-masuk penonton, serta bertugas membuka dan menutup pintu stadion.

"Kemudian ada security officer, orang yang mengatur keluar masuk penonton (dan) pintu. Dia bertanggung jawab terhadap beberapa poin yang harus dilaksanakan tapi tidak terlaksana dengan baik. Ia tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup," putus Erwin Tobing.

Klub Arema FC yang menjadi tuan rumah laga kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, juga tidak luput diberi sanksi oleh Komdis PSSI.

Erwin menyatakan, dari hasil investigasi Komdis PSSI, diputuskan bahwa ada kekurangan, kesalahan, dan kelalaian dari panitia pelaksana dan badan pelaksana klub Arema FC pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya.

Ia menjelaskan, kesalahan pertama Arema FC berawal dari oknum Aremania yang masuk ke area lapangan Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan berakhir sehingga memicu kerusuhan.

Baca Juga: Ayana Fatihatul Rizqi Cantik dan Pembuka Rejeki Cek Dini Untuk Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islami Lainnya

Keberadaan sejumlah oknum suporter itu gagal diantisipasi panitia pelaksana.

Kejadian ini kemudian memicu pihak kepolisian justru menembakkan gas air mata ke arah penonton dan membuat keadaan semakin ricuh.

"Diawali masuknya suporter klub ke dalam lapangan pertandingan dan gagal diantisipasi oleh panitia pelaksana," katanya.

Atas kelalaian tersebut, Erwin mengumumkan bahwa Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah.

Jika Arema FC menjadi tuan rumah, pertandingan harus dilaksanakan jauh dari Malang dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.

Baca Juga: Lirik Lagu Kisah Sang Rosul oleh Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Rohatil Athyaru Tasydu fi layalil maulidi

Erwin menjelaskan, keputusan tersebut merujuk pada Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI tahun 2018.

Arema FC juga diberikan sanksi denda sebesar Rp250 juta akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Erwin mewanti-wanti Arema FC untuk tidak mengulangi pelanggaran yang sama atau akan terancam hukuman lebih berat.

"Pengulangan terhadap pelanggaran terkait hal di atas akan berakibat pada hukuman yang lebih berat. Ini adalah hasil sidang terhadap klub dan badan pelaksananya," katanya.***

 

 

 

Editor: Diaz A Abidin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler