Analisis Lini Serang Timnas Indonesia Menghadapi Vietnam di Piala Asia 2023

18 Januari 2024, 15:05 WIB
Striker Timnas Indonesia, Rafael Struick (nomor 11) dikepung para pemain Irak pada laga penyisihan Grup D Piala Asia 2023. /Dok. PSSI/

DEMAK BICARA - Timnas Indonesia terpaksa harus menelan kekalahan dengan skor 1-3 dari Irak di laga pertama Grup D Piala Asia 2023 Qatar, Senin, 15 Januari 2024. Selanjutnya, skuad Garuda akan melawan Vietnam di pertandingan kedua.

Berdasarkan statistik, Timnas Indonesia hanya sanggup memiliki 34 persen penguasaan bola. Kemudian, hanya ada enam tendangan ke gawang yang dilepaskan sepanjang pertandingan kontra Irak di Piala Asia 2023 tersebut.

Sementara itu, Irak sanggup membuat hingga 13 kali tendangan, bahkan tiga di antaranya mampu dikonversi menjadi gol ke gawang Timnas Indonesia.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia untuk Hadapi Vietnam di Piala Asia 2023, Tambahan Kekuatan Sudah Siap

Catatan tersebut tentu menjadi perhatian khusus bagi Shin Tae Yong agar di pertandingan selanjutnya menghadapi Vietnam performa lini serang Indonesia bisa lebih meningkat lagi.

Pada pertandingan melawan Irak, Shin Tae Yong menurunkan Marselino Ferdinan dan Yakob Sayuri untuk menyokong Rafael Struick sebagai target man di lini depan.

Kombinasi dari tiga pemain tersebut bisa dibilang cukup merepotkan pertahanan lawan. Kecepatan dan kelincahan yang dimiliki Yakob dan Marselino bahkan membuahkan satu gol ke gawang Irak.

Memasuki babak kedua, Shin Tae Yong memasukkan Dimas Drajad dan Witan Sulaeman dengan harapan lini serang Indonesia menjadi semakin bertenaga dan mampu mengimbangi barisan pertahanan Irak.

Namun, kombinasi kedua pemain tersebut tampak tidak membuahkan hasil yang signifikan. Indonesia seolah kembali menemukan kebuntuan untuk mengejar ketertinggalan gol.

Beberapa serangan yang dibangun juga tidak cukup mengancam gawang Irak.

Target man masih kurang efektif

Rafael Struick dan Dimas Drajad yang diplot sebagai target man pada pertandingan tersebut tampak menemui kesulitan dan pergerakannya bisa dikunci oleh para pemain Irak.

Struick sempat memiliki beberapa kesempatan mencetak gol di dalam atau sekitar kotak penalti Irak. Namun, striker ADO Den Haag tersebut bermain kurang efektif sepanjang dimainkan.

Beberapa kali Struick kehilangan momentum dan akhirnya peluang membuat ancaman menjadi terbuang karena terlalu lama memegang bola.

Jika melihat komposisi lini depan Indonesia, masih ada nama Ramadhan Sananta yang bisa menjadi opsi lain atau solusi tumpulnya serangan pasukan Garuda.

Dari segi postur, kecepatan, insting dan kekuatan, penyerang Persis Solo tersebut bisa dibilang sangat mumpuni dan sanggup berduel dengan pemain-pemain Vietnam.

Dengan posturnya yang cukup tinggi, Sananta tentu bisa diandalkan untuk memenangi bola udara, baik itu dari situasi bola mati maupun umpan silang.

Patut kita nantikan perubahan yang terjadi pada lini serang Indonesia yang diharapkan bisa lebih tajam dan mampu mencetak gol lebih banyak ke gawang Vietnam agar poin penuh bisa diamankan.***

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto

Tags

Terkini

Terpopuler