Network
DEMAK BICARA – Para atlet Indonesia akan sibuk selama tahun depan mengikuti sejumlah kejuaraan di 2023.
Atlet Indonesia dijadwalkan bertanding di sejumlah kompetisi tingkat nasional dan internasional sepanjang 2023.
“Tahun depan akan sibuk karena, selain ada empat multievent yang bakal kita ikuti, juga bakal banyak turnamen kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024,” aku Raja Sapta Oktohari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Di awal tahun, atlet Garuda akan mengikuti sekaligus mengadakan turnamen bulu tangkis Indonesia Masters pada 24-29 Januari 2023.
Di tengah kompetisi itu, Piala Dunia Menembak ISSF Rifle/Pistol juga akan bertempatan di Indonesia pada 27 Januari-7 Februari 2023.
Selanjutnya, Tanah Air juga menjadi tuan rumah bagi turnamen UCI Track Nations pada 23-26 Februari 2023 dan Piala Dunia U-20 yang diadakan pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Kemudian, atlet Indonesia akan bertolak ke Kamboja untuk menjalani SEA Games 2023.
SEA Games 2023 Kamboja akan berlangsung mulai 5 hingga 17 Mei 2023.
Indonesia juga menjadi penyelenggara Indonesia Open (13-18 Juni 2023), ANOC World Beach Games (5-12 Agustus 2023), Piala Dunia Bola Basket FIBA (25 Agustus-10 September 2023), dan MotoGP (13-15 Oktober 2023).
Di pertengahan 2023, atlet Indonesia akan menuju Hangzhou untuk bertanding di Asian Games 2022.
Asian Games 2022 yang awalnya direncanakan berlangsung pada September tahun ini terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.
Asian Games 2022 akan dimulai pada 23 September hingga 8 Oktober 2023 di Hangzhou, Tiongkok.
Di akhir tahun depan, atlet petarung asal Indonesia akan mengikuti Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) di Bangkok dan Chonburi, Thailand.
AIMAG yang seharusnya diadakan pada 2021 akibat mengalami penundaan akan dijadwalkan ulang terlaksana pada 17-26 November 2023.
Baca Juga: Daftar 12 Stadion untuk Piala AFF 2022 dan Jadwal Pertandingannya
Atas jadwal yang padat di 2023, Okto menghimbau agar para induk cabang olahraga lebih fokus mempersiapkan atletnya dalam menghadapi kualifikasi olimpiade yang akan datang.
“Kami tidak boleh diskriminatif ke semua cabang olahraga olimpik. Semua punya kesempatan untuk mengikuti turnamen kualifikasi. Mulai dari sekarang, KOI akan komunikasi dengan cabang olahraga supaya proses kualifikasinya bisa tepat sasaran,” ucap Okto.
Raden Isnanta Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora menyatakan hal yang senada.
Menurutnya, kualifikasi olimpiade akan menjadi prioritas utama di tahun depan meski kejuaraan setiap cabang olahraga juga penting.
“Kejuaraan single event itu ada banyak sehingga atlet yang tidak berkesempatan ikut Olimpiade tapi ingin bersaing di kelas dunia, tetap bisa. Tapi pemerintah tetap akan memberi kesempatan untuk kejuaraankejuaraan lain di luar Olimpiade termasuk cabang yang tidak masuk nomor Olimpik,” pungkas Isnanta.***
