Network
"Kami sangat kompetitif dan memiliki organisasi yang bagus, kami sulit dikalahkan dan tidak membiarkan banyak permainan terbuka melawan tim terbaik di dunia," ujar Ten Hag.
Dalam laga yang disebut juga sebagai derby Manchester tersebut, tercatat Man City mendominasi permainan dengan 60 persen penguasaan bola, meski begitu, kedua tim mampu mencetak peluang yang cukup berimbang.
Man City tercatat melakukan enam tendangan off target dan lima tendangan on target.
Sementara MU mencatatkan empat tendangan off target dan tiga on target.
Dengan hasil kekalahan di final Piala FA tersebut, maka pencapaian Ten Hag di musim pertamanya bersama MU adalah satu trofi Piala Liga dan tiket Liga Champions musim depan usai mereka finish di posisi ketiga Liga Inggris 2022-2023.
Pelatih yang juga pernah menangani Ajax Amsterdam itu mengatakan akan menjadikan kekalahan di final Piala FA sebagai pelajaran agar MU bisa tampil lebih baik lagi di musim selanjutnya.
"Kami menang bersama, kami kalah bersama, tapi kami harus lebih terorganisir. Itu akan menjadi salah satu pelajaran," tutur Ten Hag.
"Sebagai tim, kami tidak melakukan pekerjaan yang harus kami lakukan," ujar Ten Hag menambahkan.***
