Masuk Level 1, Festival Kali Tuntang 3 Digelar untuk Hidupkan Kembali Kesenian dan Budaya Lokal di Sekolah

- 15 November 2021, 16:23 WIB
Masuk Level 1Demak gelar Festival Kali Tuntang 3 untuk menghidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah
Masuk Level 1Demak gelar Festival Kali Tuntang 3 untuk menghidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah /Instagram.com/@dr.eistianah/

DEMAK BICARA - Bupati Eisti umumkan Demak masuk Level 1, Festival Kali Tuntang 3 pun digelar untuk hidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah.

Bupati Eisti dalam Instagramnya @dr.eistianah menggunggah kegiatan Festival Kali Tuntang 3 setelah dinyatakan Level 1, agar sekolah bisa kembali menghidupkan kesenian dan budaya lokal.

Festival Kali Tuntang 3 bagian dari upaya Bupati Eisti menghidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah yang berada di Demak. Terlebih saat ini Kota Wali sudah masuk Level 1.

Baca Juga: Ditemui Gus Yasin dan Video Call Ganjar Pranowo, Paguyuban Kerukunan Jawa Tengah di Sultra Bahagia

Dengan status Level 1, Pemkab Demak akan menghidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah dengan Festival Kali Tuntang 3, Bupati Eisti juga berusaha untuk terus membangun inovasi dengan seluruh perangkat Daerah.

"Setelah memasuki status PPKM Level 1, kita berusaha untuk terus membangun inovasi dengan seluruh Perangkat Daerah di jajaran Pemkab Demak," ujar Bupati Eisti dalam Instagramnya @dr.eistianah Senin 15 November 2021.

Dalam unggahannya, Bupati Eisti melaporkan kegiatan Festival Kali Tuntang 3 yang digelar kemarin, Minggu 14 November 2021.

Baca Juga: Kontainer Lepas di Exit Tol Gayamsari Semarang

"Teranyar, kita pada Minggu malam kemarin (14/11/2021), telah melangsungkan giat Festival Kali Tuntang 3," ucap Bupati Eisti menambahkan.

Lebih lanjut, orang nomor 1 Demak itu menyukseskan kegiatan tersebut melalui programnya yang disebut GSMS.

"Sebagai suksesi kegiatan tersebut, kita berusaha membalutnya melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Gerakan ini sendiri merupakan program yang dijalankan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," tuturnya.

Baca Juga: Link Pengumuman Hasil Seleksi SKD CPNS Pemkot Semarang, Cek Di Sini

Bupati Eisti menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya melibatkan warga sekolah dan masyarakat menyaring budaya asing.

"Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah untuk melibatkan warga sekolah dan masyarakat dengan harapan dapat menyaring budaya asing dan yang mengikis moralitas generasi muda kita. Selain itu juga untuk menumbuhkan kapasitas seni budaya yang pastinya kaya dan beragam di Ibu Pertiwi ini," katanya.

Program GSMS diharapkan Bupati Eisti dapat menghidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah.

"Saya harap dengan adanya GSMS ini dapat menghidupkan kembali kesenian dan budaya lokal di sekolah. Ke depan, kita juga berharap ini dapat terus berlangsung dan semakin banyak juga sekolah yang ikut andil dalam gerakan ini. Karena semakin banyak siswa yang mewarnai gerakan ini, maka banyak pula generasi penerus bangsa yang mencintai kebudayaan asli Indonesia". Ujarnya. ***

Editor: Abdurrahman Mahmud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x