Begini Tanggapan Ahli Soal Selat Muria dan Banjir Demak yang Sempat Heboh Jadi Perbincangan

- 26 Maret 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi. Selat Muria dan banjir Demak yang sempat heboh jadi perbincangan masyarakat.
Ilustrasi. Selat Muria dan banjir Demak yang sempat heboh jadi perbincangan masyarakat. /UB.ac.id/

DEMAK BICARA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan pernyataan terkait isu akan menculnya kembali Selat Muria karena banjir Demak hingga Kudus yang sedang melanda.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Eko Soebowo menjelaskan, tidak ada kaitannya soal kemunculan kembali Selat Muria karena Banjir Demak hingga Kudus yang saat ini menimbulkan dampak cukup besar.

Menurut Eko, banjir Demak dan Kudus yang terjadi murni karena pengaruh alam akibat kondisi cuaca yang cukup ekstrem dan tidak ada hubungannya dengan isu kemunculan kembali Selat Muria.

Baca Juga: Selat Muria: Jejak Sejarah dan Dampaknya pada Wilayah Pesisir Pulau Jawa

"Cuaca memang ekstrem dan daerah aliran sungai di wilayah sana (Demak) tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi karena terjadi sedimentasi," kata Eko dilansir dari Antara, Rabu, 20 Maret 2024.

Kegiatan pembabatan hutan dan perubahan tata guna lahan menjadi pemicu sedimentasi yang terjadi di sisi selatan sehingga menyebabkan banjir.

Selain itu, pengambilan air tanah yang berlebihan membuat kawasan pesisir pantai utara Jawa mengalami penurunan permukaan tanah yang signifikan mulai dari 5 sampai 10 sentimeter per tahun.

Lebih lanjut Eko juga menerangkan, jika banjir yang tengah terjadi di Demak tidak akan membuat daratan tersebut menjadi lautan atau selat.

Jika pun itu terjadi, maka penyebabnya adalah kenaikan permukaan air laut, bukan karena banjir.

"Apakah banjir terjadi lautan lagi? Menurut pandangan kami itu tidak akan terjadi. Faktor utama kalau itu (daratan) kembali menjadi selat adalah kenaikan muka air laut," tuturnya.

Halaman:

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x