Network
DEMAK BICARA - Orang tua mahasiswa kedokteran menolak anaknya turun tangan menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang membelenggu Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dari informasi yang diterimanya. Padahal Ganjar ingin menambah jumlah personel tenaga kesehatan (nakes) dengan menggandeng para mahasiswa jurusan kedokteran dan keperawatan yang memasuki semester akhir.
Penolakan orang tua tentu ada benarnya, karena khawatir akan resiko yang nantinya ditanggung oleh anak tercintanya. Berangkat dari hal itu Ganjar pun memohon izin kepada para orang tua.
"Izin kepada bapak ibu yang anaknya sekolah kedokteran atau sekolah perawat, izinkan anaknya untuk bisa membantu. Sudah ada laporan, anaknya mau tapi orang tuanya tidak mengizinkan.” ucapnya.
Baca Juga: Gelar Bakti Sosial, Kapolda Jateng Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Terapkan Prokes
Ganjar mengaku terkendala terkait nakes. Ia sudah berkoordinasi dengan IDI, PPNI, Persi dan lain-lain untuk membantu. Walaupun sudah ada tambahan, tapi ia merasa masih tetap kurang, maka diperlukan bekerjasama dengan perguruan tinggi.
"Maka kami minta seluruh layanan kesehatan, tolong SOP dijaga ketat. Karena kalau ada bantuan tenaga kesehatan yang masuk dan SOP tidak ketat, maka ini pasti membuat khawatir. Maka kami akan lakukan checking ke semua layanan kesehatan termasuk mengirimkan tim, agar mereka-mereka yang kita perbantukan dengan keahlian masing-masing, terjamin keamanannya," tegasnya.
Atas dasar itu pula Ganjar kembali memohon kepada para orang tua agar berkenan mengizinkan anaknya yang sedang dipanggil negara.
“Saya mohon, karena saat ini negara sedang memanggil, kemanusiaan memanggil. Kita butuh anak-anak panjenengan yang ahli," pungkasnya.
