"Artinya disamping kampung tangguh bersinar, teteap diselipkan protokol kesehatan, sambil menyelam minum air"lanjutnya.
Kapolda melanjutkan, Ini perlu dilakukan sebab, Kasus Narkoba di Jateng cukup tinggi, pada tahun 2018 ada sekitar 1.600 kasus, pada 2019 ada 1.700 kasus, pada 2020 ada 1.700 lebih kasus.
"Jadi narkoba itu tidak mengenal Covid, malah naik jadi perlu antisipasi dari kita,"ujarnya.
Indonesia sedang berjuang mewujudkan SDM yang unggul untuk menuju Indonesia maju. Untuk itu kata Jenderal Bintang Dua tersebut, jangan sampai SDM kita dirusak oleh narkoba.
"Oleh karena itu, sekali lagi saya serukan narkoba ancaman kita bersama, Indonesia saat ini sedang berjuang untuk mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia maju. Kita akan masuk menuju Indonesia emas dan syarat utamanya harus memiliki SDM yang profesional, produktif, yang berkualitas dan ini semua akan rusak karena pengaruh masalah apabila tidak hati-hati masyarakat kita, kemudian rusak oleh narkoba," ujarnya.
Lebih lanjut Kapolda mengatakan perang terhadap narkoba merupakan tugas bersama seluruh masyarakat. Menurutnya diperlukan kerja keras dan kerja sama untuk mewujudkan itu semua.
"Oleh karena itu, Ini tantangan tugas kita bersama bagaimana menjaga agar generasi kita betul-betul bisa aman dan bebas narkoba. Kita terus perang bersama narkoba, ini butuh kerja keras, kerjasama sinergitas seluruh elemen stakeholder dan masyarakat," imbuhnya. ***