Hebat! Ini Daftar Wanita Bergelar Pahlawan Nasional Indonesia, Ada Rasuna Said yang Jadi Google Doodle

- 14 September 2022, 15:15 WIB
Hebat! Ini Daftar Wanita Bergelar Pahlawan Nasional Indonesia, Ada Rasuna Said yang Jadi Google Doodle
Hebat! Ini Daftar Wanita Bergelar Pahlawan Nasional Indonesia, Ada Rasuna Said yang Jadi Google Doodle / /Tangkap layar Google.com

DEMAK BICARA – Selain Rasuna Said yang ilustrasinya terpasang di Google Doodle hari ini, sejumlah wanita juga resmi dinobatkan bergelar Pahlawan Wanita Indonesia.

Hari ini, Google Doodle memperingati salah satu wanita Pahlawan Nasional Indonesia, Rasuna Said, yang berulang tahun ke-112.

Rasuna Said mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1974 berkat jasa-jasanya memajukan pendidikan dan kesejahteraan kaum perempuan dan perempuan Musllim.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions 2022-2023, Chelsea VS RB Salzburg 15 September 2022

Selain Rasuna Said, terdapat sejumlah wanita yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia dari pemerintah Tanah Air.

Sejak resmi diberikan pada 1959, sat ini terdapat total 180 pria dan 15 wanita yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Rasuna Said, bersama 14 wanita lainnya, menunjukkan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi bagi Indonesia.

Berikut daftar wanita yang mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

  1. Cut Nyak Dhien (1850-1908)

Cut Nyak Dhien merupakan pemimpin gerilyawan pada Perang Aceh (1873-1915) yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda.

Cut Nyak Dhien bertempur melawan Belanda mendampingi sang suami, Ibrahim Lamnga (1878) dan Teuku Umar (1899), bahkan setelah keduanya wafat di tengah pertarungan.

Ia terus memimpin pasukan di Meulaboh usai hingga kemudian diasingkan ke Sumedang.

Soekarno menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI Nomor 106 tahun 1964.

  1. Kartini (1879-1904)

Raden Ajeng Kartini merupakan tokoh emansipasi wanita di Indonesia yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara.

Kartini aktif memperjuangkan hak-hak wanita pribumi, terutama pendidikan wanita Jawa, yang tidak setara dengan kaum laki-laki.

Baca Juga: Luis Milla Komentari Dua Pemain Persib yang Terdaftar di Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala AFC U-20

Kartini mendirikan Kartini School atau Sekolah Kartini khusus untuk wanita Pribumi di Rembang agar mereka mendapatkan pendidikan.

Kartini dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1964.

  1. Cut Nyak Meutia (1870-1910)               

Cut Nyak Meutia memimpin gerilyawan Aceh melawan pasukan kolonial Belanda.

Bersama pasukan Pang Nangroe, Cut Nyak Meutia gesit menyerang pasukan Belanda dan merampas persenjataan Belanda.

Cut Nyak Meutia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1964/

  1. Dewi Sartika (1884-1947)

Raden Dewi Santika merupakan guru dan tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita.

Ia mendirikan sekolah bagi kaum perempuan bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung yang kemudian pindah ke Jalan Ciguriang dan berganti nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada 1910.

Di sekolah khusus perempuan pertama di Indonesia tersebut, ia mengajarkan membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama, dan berbagai keterampilan.

Dewi Sartika diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1966.

  1. Maria Walanda Maramis (1872-1924)

Maria Walanda Maramis merupakan tokoh perempuan yang memperjuangkan hak perempuan untuk bersuara dan berpendapat di lembaga pemerintahan.

Salah satu upaya yang ia lakukan yaitu mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) pada Juli 1917 di Manado untuk memberikan pendidikan berumah tangga pada kaum perempuan.

Walanda juga sukses memperjuangkan hak pilih perempuan pertama dalam Badan Perwakilan Minahasa pada 1921.

Maria Walanda Maramis mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1969.

  1. Martha Christina Tiahahu (1800-1818)

Martha Christina Tiahahu terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817 di Maluku saat masih berusia remaja.

Keberaniannya di medan pertempuran berakhir saat ia meninggal di atas Kapal Perang Eversten dan jasadnya dihanyutkan di Laut Banda.

Martha Christina Tiahahu dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1969,

  1. Siti Walidah (1872-1946)

Siti Walidah atau lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan merupakan tokoh emansipasi wanita, pendiri Aisyiyah, dan istri dari KH Ahmad Dahlan pelopor organisasi Islam Muhammadiyah.

Siti Walidah bersama KH Ahmad Dahlan membangun sekolah-sekolah yang memberi pendidikan agama dan umum kepada masyarakat.

Pada September 1971, Siti Walidah diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden Republik Indonesia Nomor 042/TK/1971.

  1. Nyi Ageng Serang (1752-1828)

Raden Ayu Serang yang memiliki nama kecil Raden Retno Kursiah Edi ini merupakan pemimpin gerilyawan Jawa dalam penyerangan melawan Belanda.

Ia terlibat dalam Perang Diponegoro tahun 1825 dengan memimpin pasukan penandu Pangeran Diponegoro serta menjadi penasihat dan ahli siasat perang.

Ia ditetapkan sebagai seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada 1974.

  1. Rasuna Said (1910-1965)

Hajjah Rangkayo Rasuna Said memperjuangkan persamaan hak antara pria dan wanita, pendiri perguruan putri, dan pencetus majalah mingguan Bersama Menara Poeteri.

Ia memiliki pengaruh besar terkait isu-isu sosial, terutama hak-hak perempuan, dan pendidikan setara antara wanita dan pria.

Rasuna Said mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1974.

  1. Siti Hartinah (1923-1996)

Siti Hartinah merupakan istri dari Presiden Soeharto.

Ia aktif dalam berbagai karya sosial dan berkontribusi mendirikan Taman Mini Indonesia Indah.

Siti Hartinah mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1996.

  1. Fatmawati (1923-1980)

Fatmawati adalah istri ketiga dari Presiden Soekarno sekaligus menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga 1967.

Ia memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia sebagai pembuat bendera Sang Saka Merah Putih pertama serta aktivis dalam kegiatan sosial dan Muhammadiyah.

Fatmawati dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 2000.

  1. Opu Daeng Risaju (1880-1964)

Famajjah atau Opu Daeng Risaju merupakan pelopor politisi wanita yang melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional dan melawan tentara NICA.

Opu Daeng Risaju tidak menempuh pendidikan formal tapi mempelajari bidang politik saat tergabung aktif sebagai anggota Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

Opu Daeng Risaju mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 2006.

  1. Malahayati (1550-1604)

Keumalahayati atau Laksamana Malahayati merupakan pemimpin pasukan Inong Balee melawan pasukan Cornelis de Houtman.

Laksamana Malahayati dikenal sebagai tokoh perempuan yang ahli perang dan mahir melakukan perundingan dengan pihak Belanda.

Atas jasanya, pemerintahan Indonesia memberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Laksamana Malahayati pada 10 November 2017.

  1. Andi Depu (1907-1985)

Andi Depu Maraddia Balanipa, Puang Depu Maraddia Balanipa, atau Ibu Agung merupakan pejuang dan aktivis yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera Merah Putih di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada 1942.

Andi Depu mendapat Bintang Mahaputra Tingkat IV, tanda kehormatan tertinggi kedua dalam pemerintahan Indonesia, dari Presiden Soekarno.

Andi Depu dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 2018.

  1. Rohana Kudus (1884-1972)

Rohana Kudus merupakan tokoh pendidikan walaupun tidak mengenyam pendidikan di bangku sekolah berkat didikan ayahnya, Moehammad Rasjad Maharadja Sutan seorang kepala jaksa di Hindia Belanda.

Pada 1911, Rohana mendirikan, Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang yang mendidik keahlian anak-anak perempuan.

Sebelumnya, ia mendirikan perkumpulan perempuan Kerajinan Amai Setia pada 11 Februari 1911.

Rohana Kudus juga merupakan seorang wartawati pertama Indonesia yang mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2019.

Demikian daftar wanita yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia, termasuk Rasuna Said yang dirayakan ulang tahunya oleh Google Doodle hari ini.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x