Penjajah Israel Alami Kebangkrutan, Dampak Finansial Perang Gaza Semakin Terasa

6 November 2023, 21:20 WIB
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich. /Reuters/Ronen Zvulun/

DEMAK BICARA - Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, telah mengumumkan bahwa anggaran nasional Israel untuk tahun 2023-2024 menjadi tidak lagi relevan karena dampak perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Bezalel Smotrich juga menanggapi penurunan prospek ekonomi Israel oleh S&P Global yang baru-baru ini menurunkan peringkat stabil menjadi negatif.

Menurut laporan The Jerusalem Post pada Kamis, 2 November 2023, Perang di Gaza Palestina telah memberikan dampak serius pada sumber daya keuangan Israel.

Baca Juga: Panggilan Muhammad Husein Gaza: Kembalilah ke Masjid untuk Shalat Subuh Bersama, Kuatkan Perjuangan Gaza

Bezalel Smotrich memperkirakan bahwa biaya langsung perang ini telah mencapai sekitar 1 miliar shekel per hari, setara dengan sekitar US$246 juta atau sekitar Rp 3,89 triliun (mengacu pada asumsi kurs Rp 15.846 per dolar AS).

Meskipun demikian, Menteri Keuangan Smotrich menyatakan bahwa dampak ekonomi tidak langsung dari konflik ini masih dalam tahap evaluasi.

Israel saat ini terlibat dalam mobilisasi besar-besaran pasukan cadangan militer dan menghadapi serangan roket berkelanjutan dari Gaza.

Penurunan peringkat kredit Israel oleh S&P Global datang lebih awal dari yang diantisipasi, mengikuti pengumuman serupa oleh Moody's dan Fitch yang juga akan meninjau peringkat Israel.

S&P Global mengaitkan perubahan ini dengan tantangan ekonomi yang muncul akibat perang yang sedang berlangsung. Diperkirakan bahwa perang ini akan memperlebar defisit fiskal Israel.

Skenario yang lebih optimis memperkirakan pemulihan ekonomi ke tingkat pertumbuhan sebelum perang pada kuartal I-2024, dengan pertumbuhan sekitar 1,5 persen pada tahun 2023, 0,5 persen pada tahun 2024, dan 5 persen pada tahun 2025. Namun, defisit fiskal diperkirakan akan meningkat menjadi 5,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023-2024 karena langkah-langkah dukungan pemerintah.

Situasi ini dapat memburuk jika perang merambat ke bidang lain, yang berpotensi menyebabkan penurunan peringkat kredit pada pengumuman enam bulan mendatang.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler