Bagaimana Cara Tetap Aman Saat Berada dalam Kerumunan Seperti di Tragedi Itaewon?

- 2 November 2022, 08:24 WIB
Akibat Tragedi Itaewon, Festival Halloween di Korea Selatan Kini Dibatalkan
Akibat Tragedi Itaewon, Festival Halloween di Korea Selatan Kini Dibatalkan /Reuters/

 

DEMAK BICARA - Bagaimana cara agar tetap aman saat berada dalam kerumunan, seperti di tragedi Itaewon?

Pasca aturan pembatasan akibat pandemi Covid-19 mulai longgar, diadakan banyak acara yang mengundang kerumunan massa.

Beberapa contohnya adalah pertandingan di Stadion Kanjuruhan, perayaan Haloween di Itaewon, dan kerumunan di konser Berdendang Bergoyang 2022.

Baca Juga: 10 Faedah dan Keutamaan Ayat Kursi, Lancar Rezeki serta Dimudahkan Jodoh, Simak Ulasannya

Sayangnya, antusiasme massa selalu tidak sesuai dengan kelancaran kondisi di lapangan dan sering berakhir dengan kerusuhan hingga memakan korban jiwa.

Lalu, adakah cara agar tetap aman saat berada dalam kerumunan atau mencegah kerusuhan di acara yang melibatkan banyak orang?

Simak penjelasan sejumlah ahli berikut ini.

Penyebab Kerumunan Menimbulkan Bencana

Menurut Prof Edwin Galea pakar perilaku kerumunan di University of Greenwich, ada tiga penyebab suatu kerumunan menyebabkan bencana hingga kematian.

“Kepadatan yang berlebihan, kerumunan yang tidak diatur, dan jalan lebar yang menyempit adalah resep untuk bencana,” ujarnya.

Tiga hal inilah yang menurutnya menyebabkan kerumunan berisiko tinggi terjadi di Itaewon.

Sementara itu, John Drury, seorang ahli psikologi sosial manajemen kerumunan di University of Sussex, mengatakan bahwa crowd crush atau kerusuhan terjadi berhubungan dengan tiga faktor, yaitu kepadatan penduduk, ada gelombang atau gerakan dalam kerumunan yang sangat padat, dan kerumunan orang runtuh atau kolaps.

Baca Juga: Peringkat Ranking FIFA MOLDOVA Lawan Timnas Indonesia U20 di Laga Uji Coba Berapa Malam Ini 1 November 2022Baca Juga: Peringkat Ranking FIFA MOLDOVA Lawan Timnas Indonesia U20 di Laga Uji Coba Berapa Malam Ini 1 November 2022

“Menurut saya, semua faktor ini ada di perayaan Halloween Itaewon ini,” katanya.

Ia menjelaskan, “Pertama, terlihat kepadatan lebih dari lima orang per meter persegi yang sangat berbahaya. Kedua, ada gelombang orang yang membuat kaki orang di sana tidak memijak tanah. Ketika orang-orang berdesak-desakan, sebuah gerakan kecil dapat menimbulkan gelombang di antara kerumunan dan menyebabkan tekanan lebih lanjut. Ketiga, saya mengerti bahwa ada kerumunan yang runtuh karena beberapa orang jatuh dan yang lain jatuh di atas mereka.”

Drury menambahkan, kondisi di Itaewon diperparah letak lokasi yang membuat orang terkurung dari berbagai sisi dan orang di belakang yang baru masuk kerumunan tidak tahu kondisi bahaya yang ada di depan.

Penyebab Banyak Korban Jiwa dari Tragedi Itaewon

Menurut para ahli, penyebab utama kematian dalam kerumunan orang adalah mati lemas.

Steve Allen, seorang konsultan di Crowd Safety, menjelaskan, “Kesalahan terjadi ketika kerumunan runtuh dan orang-orang di belakang jatuh menindihi orang-orang di depan.”

”Di tengah gelombang kerumunan, orang-orang tertekan kencang sehingga tidak mungkin sanggup bernapas. Dalam beberapa kasus, orang bisa pingsan dan bahkan mati berdiri saat tubuh mereka ditahan oleh kerumunan orang,” jelasnya.

Mark Conroy, seorang dokter pengobatan darurat, juga menunjukkan keramaian yang ekstrem menyulitkan bantuan.

“Bantuan kepada orang (yang membutuhkan bantuan medis) sering kali dapat tertunda,” ujarnya.

Apa yang Harus Dilakukan di Tengah Kerumunan?

  1. Keith Still, pakar keamanan kerumunan dan profesor tamu ilmu kerumunan di University of Suffolk di Inggris menjelaskan bahwa kerusuhan dapat dicegah asal memperhatikan beberapa hal.

Menurutnya, harus ada rencana pengelolaan kerumunan yang mencakup pengetahuan akan batas kerumunan, rute yang digunakan, kondisi area itu sendiri, pergerakan orang-orang di sana, dan pemantauan kepadatan massa saat kejadian.

Berikut hal yang harus diperhatikan saat seseorang terjebak dalam kerumunan.

Pertama, waspadai kemungkinan akan terjadi kerumunan.

Suatu kerumunan dapat disebut aman jika ada maksimal lima orang di suatu wilayah per meter persegi.

Kerumunan akan berbahaya dan berisiko tinggi jika ada paling tidak enam orang atau lebih per meter persegi.

Suatu kerumunan disebut parah jika seseorang dapat tersentuh bahu atau anggota badan orang lain di saat bersamaan secara tidak sengaja.

Jika ini terjadi, segeralah menghindari kerumunan itu.

Kedua, usahakan berada di tepi kerumunan.

Berada di tengah kerumunan orang membuat lebih sulit menghindar dan cenderung menimbulkan risiko lebih parah.

Ketiga, jaga keseimbangan dan tetap berdiri.

Pastikan tetap berdiri tegak di tengah keramaian dan menjaga keseimbangan.

Jika jatuh saat keramaian, seseorang menjadi lebih rentan terkena cedera parah dan sulit berdiri lagi.

Bergerak searah orang banyak, bukan melawan arus.

Orang yang terjebak keramaian harus bergerak searah dengan orang banyak dan menghindari mendorong orang lain.

Orang yang berada dalam dua arus kerumunan yang bergerak berlawanan akan menimbulkan bahaya karena tubuh tertekan dari dua arah berbeda.

Keempat, taruh tangan tetap di depan dada.

Saat bergerak dengan orang banyak, pastikan tahan tangan di depan dada paling tidak setengah atau satu cm dan jangan berteriak.

Hal ini penting dilakukan agar memberi paru-paru ruang yang cukup untuk berfungsi.

Kelima, hindari tembok dan penghalang lainnya.

Berada di dekat dinding dan benda padat lainnya karena terjebak di dalam kerumunan dapat menyebabkan cedera serius dan kemungkinan besar akan terlindas.

Jangan juga lepas tas atau letakkan barang di bawah saat kerumunan karena berisiko membuat orang tersandung dan melukai banyak orang.

Keenam, hanya bantu orang lain jika berada dalam kondisi aman untuk melakukannya.

Bantu orang lain hanya jika diri sendiri berada dalam posisi yang aman.

Jangan sampai dua orang menjadi korban akibat terjatuh saat akan menolong orang lain.

Ketujuh, segera laporkan kepada pihak yang berwenang.

Jika melihat ada keramaian terbentuk, segera beri tahu pihak berwajib sebelum terjadi bencana.

Demikian hal yang harus dilakukan saat berada dalam kerumunan.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x