16 Rukun Salat yang Wajib Dilakukan agar Ibadah Menjadi Sah

9 Januari 2023, 12:47 WIB
Ilustrasi salat /Pexels/Monstera

DEMAK BICARA – Simak 16 rukun salat.

Umat Islam yang akan menjalankan salat harus memenuhi 16 rukun salat agar ibadahnya menjadi sah.

Rukun salat merupakan perbuatan atau perkataan yang menjadikan salat sah.

Jika salah satu rukun tidak dilakukan, maka salat tidak sah dan tidak dihitung salat.

Rukun salat terbagi menjadi dua, yaitu

Rukun qauli, rukun yang berupa ucapan.

Contoh: takbiratul ikhram, membaca surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca salam.

Rukun fi`li, yaitu rukun yang berupa gerakan.

Contoh: sujud, ruku`, I`tidal.

Umat Islam dilarang meninggalkan rukun salat.

Jika rukun salat sengaja ditinggalkan, maka ibadah salat menjadi tidak sah atau batal.

Jika rukun salat tidak sengaja terlewat, maka umat Islam wajib mengganti rukun yang tertinggal atau mengulangi salat agar rakaat yang tidak sempurna itu tidak hilang.

Berikut 16 rukun salat yang wajib dijalankan agar salat umat Islam diterima Allah SWT.

  1. Berdiri bagi yang mampu

Rasulullah SAW bersabda, “Salatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.” (HR. Bukhari no. 1117)

  1. Takbiratul ihram

Rasulullah SAW bersabda,

“Pembuka salat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar salat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. ” (HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275)

Ucapan takbir yang dimaksud adalah “Allahu Akbar”.

  1. Membaca Al Fatihah di setiap rakaat

Rasulullah bersabda, “Tidak ada salat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.” (HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394)

  1. Ruku’
  2. Thuma’ninah

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.” (HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397)

“Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang.” (HR. Ad Darimi no. 1329)

  1. I’tidal setelah ruku’
  2. Thuma’ninah

Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”

  1. Sujud
  2. Thuma’ninah

Rasulullah SAW bersabda, “Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri.”

  1. Duduk di antara dua sujud
  2. Thuma’ninah

Rasulullah SAW bersabda “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”

  1. Tasyahud akhir
  2. Duduk tasyahud

Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu lillah …”.” (HR. Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402, dari Ibnu Mas’ud)

Bacaan tasyahud:

“At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.”

  1. Shalawat kepada Nabi setelah bacaan tasyahud akhir

Hadis Fudholah bin ‘Ubaid Al Anshoriy menyebut, Rasulullah SAW pernah mendengar seseorang berdoa saat salat tanpa menyanjung Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW.

Beliau kemudian berkata, “Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian.” (Riwayat ini disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Fadh-lu Shalat ‘alan Nabi, hal. 86, Al Maktabah Al Islamiy, Beirut, cetakan ketiga 1977)

Bacaan shalawat yang paling bagus sebagai berikut.

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.” (HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no. 406, dari Ka’ab bin ‘Ujroh)

  1. Salam

“Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. ” (HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275.)

  1. Urut

Salat dijalankan sesuai urutan rukun-rukun salat.***

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Muslim Universitas Islam An Nur Lampung

Tags

Terkini

Terpopuler