Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, Sejarah Awal Mula Kurban dan Hukumnya

6 Juni 2023, 13:39 WIB
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, Sejarah Awal Mula Kurban dan Hukumnya /Muslimah Daily

DEMAK BICARA - Berikut ini awal mula Kurban, kisah Nabi Ibrahim dan Ismail.

Kisah Nabi Ibrahim menyembelih Ismail adalah salah satu cerita yang penting dalam sejarah Islam. Cerita ini juga dikenal sebagai "Ujian Ibrahim" atau "Kisah Kurban".

Menurut cerita dalam Al-Quran, Nabi Ibrahim adalah seorang nabi yang diuji oleh Allah dengan sebuah perintah yang sangat berat. Melalui mimpi, Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan putranya yang bernama Ismail sebagai tanda kesetiaan dan ketundukan kepada-Nya.

Baca Juga: Doa Taubat Rasulullah, Inilah Bacaan Sayyidul Istighfar Nabi Muhammad

Ibrahim, seorang nabi yang saleh dan tawadhu, menerima perintah tersebut dengan hati yang lapang dan siap melaksanakannya.

Ketika Ibrahim bercerita kepada Ismail tentang perintah Allah tersebut, Ismail dengan tulus menerima takdir itu dan mempersiapkan diri untuk mengorbankan dirinya.

Tempat Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, Ismail. Berlokasi di Kota Mekkah, tepatnya di atas Jabal Qurban di dekat perbatasan antara Mina dan Musdalifa.

Baca Juga: Keutamaan Amalan Surat Al-Mulk, Menjadi Penolong Bagi yang Rajin Membacanya, Simak Uraiannya

Mereka berdua berangkat ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh Allah untuk melaksanakan perintah tersebut.

Ketika tiba di tempat tersebut, Ibrahim menyiapkan pisau untuk menyembelih Ismail sebagai kurban.

Ketika pisau hendak menancap pada leher Ismail, Allah menggantinya dengan seekor domba jantan yang ditemukan di dekat mereka. Domba tersebut kemudian dikorbankan sebagai gantinya.

Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak benar-benar menginginkan pengorbanan nyata, tetapi ujian ini adalah untuk menguji kesetiaan dan ketundukan Ibrahim kepada-Nya.

Baca Juga: Harga Sapi Kurban 2023 Untuk Hari Raya Idul Adha 1444 H

Karena Ibrahim telah menunjukkan ketulusan dan kepatuhannya yang tak tergoyahkan, Allah memberkati Ibrahim dan keturunannya.

Kisah ini mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya kesetiaan, ketundukan, dan kepatuhan kepada Allah.

Ibrahim menjadi teladan bagi umat Islam, bahwa dalam menghadapi ujian dan cobaan, mereka harus memiliki keyakinan yang kuat dan siap untuk menaati perintah Allah, sekalipun terasa sulit atau bertentangan dengan keinginan pribadi.

Cerita ini juga berhubungan dengan perayaan Idul Adha, yang merupakan salah satu perayaan Islam yang penting.

Pada perayaan tersebut, umat Muslim di seluruh dunia mengikuti jejak Ibrahim dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk penghormatan dan ketundukan kepada Allah.

Hukum Berkurban dalam Islam dan Dalilnya

Bukan merupakan kewajiban, jumhur ulama Syafi’iyyah menyatakan bahwa hukum kurban adalah sunnah mu’akkad bagi yang mampu dan memenuhi syarat.

Meskipun tidak harus dilaksanakan, sunnah mu’akad sendiri bermakna amat sangat dianjurkan.

Dalam pandangan Islam orang yang telah mampu tetapi tidak melaksanakan kurban maka dikategorikan orang yang tercela sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Kautsar ayat 1–3:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

Innaa a'taina kal kautsar

Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fashalli li rabbika wanhar

Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Inna syaani-aka huwal abtar

Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Itu dia sejarah kurban yang perayaannya akan semakin dekat.

Dengan mengetahui awal mula serta hukumnya, semoga Anda bisa semakin merasakan esensi dan suasana Idul Adha 1444 H dengan hikmat.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler