kata Al-Mu’min memiliki makna laki-laki yang beriman.
Pada ayat 28 Surah Al-Mu’min diceritakan tentang seorang laki - laki beriman yang merupakan pengikut Firáun dan merupakan seorang Qibti tetapi ia menyembunyikan keimanannya.
Hingga suatu hari ia menerima dakwah Musa dan membelanya.
Qibti ini dijelaskan Al-Quran sebagai orang yang membela dakwah.
Ada beberapa pendapat mengenai siapa nama orang ini. At-Tabari berpendapat bahwa ia adalah "Khair".
Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat bahwa ia adalah "Hazbil" atau "Hazfil". Dan ada juga yang menyebutnya "Syam'an".
Pada ayat 58 Surah Ghifar dijelaskan juga bahwa tidak sama derajatnya antara orang-orang buta yang tidak mengetahui jalan kebenaran (al-a’ma) dengan orang-orang yang melihat (al-bashir) yakni mengetahui jalan kebenaran.
Juga tidak sama orang yang selalu berbuat jahat (al-musi’) dengan orang yang mengamalkan perbuatan-perbuatan baik (amilu al-shalihat).
Keutamaan Membaca Surah Ghifar