Meskipun tidak harus dilaksanakan, sunnah mu’akad sendiri bermakna amat sangat dianjurkan.
Dalam pandangan Islam orang yang telah mampu tetapi tidak melaksanakan kurban maka dikategorikan orang yang tercela sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Kautsar ayat 1–3:
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
Innaa a'taina kal kautsar
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Fashalli li rabbika wanhar
Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Inna syaani-aka huwal abtar