Hari Kesehatan Mental Sedunia: Ternyata Ini Cara Stop Overthinking Menurut Ahli Psikologi

10 Oktober 2022, 18:13 WIB
Hari Kesehatan Mental Sedunia: Ternyata Ini Cara Stop Overthinking Menurut Ahli Psikologi /Pexels

DEMAK BICARA – Ketahui cara berhenti overthinking menurut sejumlah ahli psikologi.

Orang yang terlalu sering overthinking lama-lama akan mengalami kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.

Overthinking dan perasaan mudah khawatir yang tidak terkontrol juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: KEJUTAN! Union Berlin Lewati Munchen, Hasil Lengkap dan Klasemen Bundesliga Jerman 2022-2023

Ole karena itu, orang-orang sebaiknya berhenti overthinking.

Simak cara berhenti overthinking menurut sejumlah ahli psikologi berikut ini.

Overthinking terjadi karena seseorang terlalu banyak berpikir dan mudah khawatir.

Menurut mendiang Susan Nolen-Hoeksema, seorang profesor psikologi di Universitas Yale, orang yang overthinking banyak mengulang-ulang masalah dalam pikirannya.

Orang yang overthinking biasanya merasakan penyesalan, membenci dan menyalahkan diri sendiri, serta dapat berkembang menjadi depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Tidak hanya itu, orang yang mudah khawatir terlalu banyak memprediksi masa depan dengan memprediksi masa depan.

Jika dibiarkan, kekhawatiran itu akan mencegah seseorang melakukan apa yang diinginkan dan menjalani hidup.

Cara Berhenti Overthinking

Reuben Berger, seorang psikoterapis di rumah sakit universitas di Kota Bonn, Jerman barat, merekomendasikan beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang yang overthinking atau mudah khawatir.

Baca Juga: Daftar Tanggal Merah, Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Selama Bulan Oktober 2022

Pertama, Teknik Penghentian Pikiran.

Ketika pikiran negatif datang, katakanlah “Berhenti!” pada diri sendiri dengan suara keras.

Berger juga menyarankan untuk memakai karet gelang di pergelangan tangan saat mengucapkan kata itu sebagai tambahan komponen visual agar teknik ini lebih kuat.

Teknik ini bisa memakan waktu hingga dua minggu saat diterapkan dan perlu praktik setiap hari.

Kedua, percayalah kalau pikiran bukanlah fakta.

Orang yang terlalu banyak berpikir akan meyakini isi pikirannya sebagai kenyataan dan bertindak sesuai itu.

Nyatanya, isi pikiran dan kenyataan bisa bertolak belakang.

Selanjutnya, Teknik Mindfulness.

"Mindfulness membantu Anda untuk menjauhkan diri dari pikiran Anda dan untuk lebih fokus pada saat ini," kata Berger.

Mindfulness dapat dipraktikkan sebagai aktivitas rutin dengan memperhatikan tubuh dan lingkungan sekitar.

Misalnya, ketika berangkat kerja di pagi hari, fokus rasakan angin sepoi-sepoi, dengarkan kicau burung dengan penuh perhatian, rasakan kerikil di bawah kaki, dan perhatikan tarikan napas.

Keempat, alihkan perhatian otak ke hal lain yang disukai.

Dr. Edward Selby, seorang psikolog di universitas negeri Florida, membuktikan dalam sebuah penelitian bahwa orang mencoba menghindari overthinking dengan melakukan berbagai perilaku buruk, seperti makan berlebihan dan penyalahgunaan zat terlarang.

Menurutnya, cara yang jauh lebih baik untuk mengatasi overthinking adalah dengan mengalihkan perhatian dari masalah yang membuat terobsesi.

Ada banyak kegiatan yang dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian.

Contohnya mendengarkan musik, membaca buku, mandi air panas, menari atau berolahraga, ngobrol dengan teman, atau menonton film.

Kelima, Terapi Perilaku Kognitif (CBT).

Terapi ini dilakukan untuk mengubah pikiran negatif menjadi positif dan perilaku yang lebih sehat.

Seorang psikoterapis akan mengajari orang-orang cara menerapkan teknik-teknik yang mengubah pemikiran negatif di dalam kehidupan.

Demikian lima cara berhenti overthinking menurut sejumlah ahli psikologi yang bisa diterapkan jika seseorang terlalu banyak berpikir negatif dan mudah khawatir.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler