Mewaspadai Konsumsi Gula Berlebihan, Peran Penting MPASI dan Pilihan Susu

- 2 Februari 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi. Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis dapat mengganggu kesehatan anak.
Ilustrasi. Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis dapat mengganggu kesehatan anak. /Freepik/

DEMAK BICARA – Sebagai tahap awal pengenalan makanan padat pada bayi, pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) setelah periode ASI eksklusif merupakan hal penting yang langkah krusial pertumbuhan anak. Pemilihan bahan pangan yang memenuhi kecukupan gizi, terutama protein hewani penting untuk diperhatikan.

Dikutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada umumnya setelah memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak dapat terpenuhi hanya oleh ASI.

Salah satu nutrien yang paling tidak terpenuhi kebutuhannya setelah usia 6 bulan adalah zat besi (Fe), yang dapat diperoleh dari protein hewani. Bayi berusia 6–8 bulan misalnya, membutuhkan sekitar 30gr asupan protein hewani seperti hati ayam, daging sapi, telur atau udang setiap hari.

Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Melawan Diabetes: Panduan Praktis untuk Mencegah dan Mengelola Gula Darah Berlebih

Selain itu, pemberian susu pertumbuhan pada periode ini juga penting untuk memastikan  kebutuhan zat-zat makro & mikronutrient anak tercukupi.

Meski demikian, orang tua perlu memperhatikan pemilihan susu yang tepat untuk anak. Sebab, tidak semua jenis susu baik untuk anak, apalagi sebagai asupan anak di saat MPASI. Diantara yang tidak disarankan adalah susu kental manis dan UHT.

Shinta Aprilia mengingatkan masyarakat tentang potensi bahaya dalam konsumsi susu UHT yang mengandung kadar gula yang tinggi, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap kelebihan konsumsi gula.

Beberapa merek susu UHT ditemukan mengandung lebih banyak gula dibandingkan susu segar, yang seharusnya merupakan sumber nutrisi yang seimbang bagi anak-anak maupun orang dewasa.

“Penting sekali untuk membaca label dengan cermat saat membeli susu UHT. Masyarakat wajib memeriksa komposisi gizi yang biasanya tertera di bawah tabel informasi nutrisi. Cek persentase kandungan susu dalam satu bungkus kemasan dengan melihat tulisan yang dicetak tebal. Jangan sampai anak-anak minum air gula rasa susu," tambah dr. Shinta.

Lebih lanjut, dr. Shinta juga mengingatkan agar konsumen lebih berhati-hati dalam memilih susu UHT yang memiliki varian rasa seperti coklat, stroberi, mocca, melon, dan lainnya. "Tambahan rasa berarti menambahkan gula tambahan dalam komposisi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan anak-anak," ungkap dr. Shinta.

Halaman:

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah