Network
DEMAK BICARA - Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang melibatkan kekuasaan atau dominasi terhadap orang lain, dan sering kali ditujukan pada anak-anak di sekolah atau lingkungan sosial lainnya.
Bullying dapat berbentuk fisik, verbal, atau emosional, dan dampaknya terhadap anak-anak sangat signifikan dan berjangka panjang.
Berikut berbagai dampak bullying pada anak-anak serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dan mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Penanggulangan Kasus Perundungan: Pendekatan Komprehensif dari Psikiater Anak dan Remaja
Dampak Psikologis
-
Depresi dan Kecemasan: Anak-anak yang menjadi korban bullying sering kali mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami bullying. Rasa takut, cemas, dan tidak berdaya bisa terus menghantui mereka, bahkan setelah bullying berakhir.
-
Harga Diri Rendah: Pengalaman dibully dapat merusak harga diri anak. Mereka mungkin mulai merasa bahwa mereka tidak berharga atau tidak layak mendapatkan perlakuan yang baik. Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan dunia di sekitar mereka.
-
Gangguan Tidur: Stres dan trauma akibat bullying sering kali menyebabkan masalah tidur, seperti insomnia atau mimpi buruk. Kurang tidur dapat memperburuk masalah emosional dan kognitif lainnya, menciptakan lingkaran setan yang sulit diatasi.
Baca Juga: Sinopsis dan Fakta Menarik Film Jumbo, Karya Animasi Anak Indonesia Tentang Perundungan
Dampak Sosial
-
Isolasi Sosial: Anak-anak yang dibully sering merasa terisolasi dan mungkin menarik diri dari interaksi sosial. Mereka mungkin merasa tidak ada yang memahami atau mendukung mereka, yang dapat mengarah pada perasaan kesepian dan keterasingan.
-
Kesulitan dalam Hubungan: Pengalaman bullying dapat membuat anak-anak sulit untuk membentuk dan memelihara hubungan yang sehat di masa depan. Mereka mungkin menjadi kurang percaya pada orang lain dan takut akan pengkhianatan atau kekerasan lebih lanjut.
