Penanggulangan Kasus Perundungan: Pendekatan Komprehensif dari Psikiater Anak dan Remaja

- 21 Februari 2024, 17:30 WIB
Penanggulangan Kasus Perundungan: Pendekatan Komprehensif dari Psikiater Anak dan Remaja
Penanggulangan Kasus Perundungan: Pendekatan Komprehensif dari Psikiater Anak dan Remaja /pixabay/un-perfekt/

DEMAK BICARA - Dian Widiastuti Vietara, seorang Psikiater Konsultan Anak dan Remaja di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta, menyoroti pentingnya evaluasi kasus perundungan dari dua perspektif yang berbeda: pelaku dan korban.

Menurutnya, ketika menangani kasus perundungan, penting untuk memahami bahwa korban mungkin mengalami masalah internal di lingkungan keluarga yang membuatnya rentan menjadi sasaran perundungan di lingkungan sekitar.

Di sisi lain, pelaku perundungan juga mungkin memiliki masalah internal yang tidak terpecahkan, yang kemudian diekspresikan melalui perilaku perundungan.

Baca Juga: Stres, Depresi, dan Kesehatan Mental pada Remaja: Tantangan Besar dalam Masa Pertumbuhan

Dian menekankan peran penting orang tua dalam mencegah kasus perundungan terhadap anak-anak. Orang tua perlu berkomunikasi aktif dengan anak-anak mereka dan memberikan pemahaman tentang empati, penghargaan terhadap individu lain, serta pentingnya menghargai perbedaan dan memiliki sikap toleransi.

Selain itu, orang tua juga harus menjadi teladan yang baik dalam sikap dan perilaku serta memberikan dukungan emosional kepada anak-anak untuk membangun kepercayaan diri yang kuat. Hal ini membantu anak-anak dalam mengatasi tekanan emosional dan menjaga kesehatan mental mereka.

Baca Juga: Kesehatan Mental di Era Modern: Mengapa Semakin Banyak Orang Terkena Stres dan Depresi?

Dian juga membedakan dua jenis utama kasus perundungan, yaitu perundungan konvensional dan perundungan siber. Perundungan konvensional meliputi kekerasan fisik dan verbal secara berulang-ulang, sementara perundungan siber melibatkan perilaku intimidasi, penghinaan, atau pelecehan yang terjadi di dunia maya.

Dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan evaluasi terhadap pelaku dan korban serta peran aktif orang tua dalam memberikan pemahaman dan dukungan, diharapkan dapat mengurangi kasus perundungan dan menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi anak-anak dan remaja.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah