Air mata buaya dikaitkan dengan tindakan penipuan dan berpura-pura.
Penggunaan istilah air mata buaya pertama kali muncul dalam novel The Voyage and The Travel of Sir John Mendeville yang terbit di Prancis pada 1356-1357 dan Inggris 1375.
Buku ini menceritakan Sir John Mendeville berada di negara dengan banyak buaya yang membunuh dan memakan manusia sambil menangis.
Penemuan Mendeville itu menjadi reputasi kalau buaya tidak sungguh-sungguh menangis karena melakukan perbuatan sadis.
Selanjutnya, Plutarch filsafat Yunani dan William Shakespeare ikut menulis tentang ;air mata buaya'.
Secara ilmiah, buaya memang mengeluarkan air mata atau menangis.
Pada awal abad 18, Johann Jakob Scheuchzer seorang ahli fisika dan naturalis asal Swiss sempat menyatakan buaya tidak menangis sambil makan.