Menurutnya, dasar cerita tua tentang air mata buaya itu lemah dan tidak perlu dianggap penting.
Pada abad ke 20, ilmuwan bernama George Johnson melakukan percobaan dengan mengusap mata buaya dengan bawang dan garam.
Hasilnya, buaya tidak menangis dan air mata buaya dianggap mitos.
Akhirnya, pada 2006, D. Malcolm Shaner neurologis dan zoologis Kent A. Vliet berhasil merekam aligator dan caiman, reptil sekeluarga dengan buaya, makan di lahan kering yang jauh dari air dengan mata berair.
“Lima dari tujuh jenis buaya menghasilkan cairan di mata selama beberapa menit sebelum, saat, dan sesudah makan,” lapor para peneliti, dikutip dari Indian Express.
Artinya, buaya memang bisa mengeluarkan air mata.
Baca Juga: Perhatikan Inilah Waktu Utama Mengerjakan Dzikir Pagi Amalkan Dalam Keadaan ini Agar Lebih Khusyu
Buaya menangis akibat terlalu lama berada di luar air sehingga mata mereka kering dan butuh terlumasi air secara otomatis.
Ada juga kemungkinan gerakan agresif rahang buaya saat makan memaksa udara masuk ke dalam hidung dan memicu kelenjar air mata untuk mengeluarkan air.