Twitter Bakal Alami Banyak Perubahan Gara-gara Elon Musk, Salah Satunya Membahayakan Warganet!

3 November 2022, 18:50 WIB
Twitter Bakal Alami Banyak Perubahan Gara-gara Elon Musk, Salah Satunya Membahayakan Warganet! /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

DEMAK BICARA – Sejak duduk sebagai CEO Twitter, Elon Musk menyerukan banyak perubahan di media sosial tersebut, termasuk aturan yang bisa membahayakan warganet.

Elon Musk mengambil alih Twitter sejak 27 Oktober malam dengan membayar sebesar $44 miliar atau hampir 700 kuadriliun rupiah.

Elon Musk mengambil alih Twitter akibat keluhannya tentang kebebasan berbicara yang kurang di aplikasi ini sehingga membelinya untuk melonggarkan kebijakan moderasi di media sosial ini.

Sejak saat itu, sejumlah perubahan Elon Musk lakukan dan akan diterapkan di Twitter.

Baca Juga: Penggemar Kartun Dijamin Senang, Russo Brothers Akan Garap Remake Live Action Hercules

Simak perubahan apa saja yang sudah dilakukan Elon Musk dan diduga akan membahayakan pengguna Twitter.

Perubahan di Twitter Akibat Elon Musk

1. Membubarkan dewan direksi Twitter.

Elon Musk menjadi satu-satunya direktur Twitter setelah membubarkan dewan direksi.

Awalnya, dewan direksi Twitter berisikan ketua Bret Taylor, Parag Agrawal mantan CEO Twitter, dan beranggotakan Omid Kordestani, David Rosenblatt, Martha Lane Fox, Patrick Pichette, Egon Durban, Fei-Fei Li, serta Mimi Alemayehou.

Baca Juga: Warga Harus Siap-siap! Kereta Api Bakal Mulai Beroperasi Pertama Kali di Sulawesi, Gratis Selama Uji Coba

2. Memecat pekerja eksekutif Twitter.

Musk memecat sejumlah pegawai eksekutif perusahaan, yaitu Agrawal, Ned Segal dan Vijaya Gadde kepala keuangan, serta kepala hukum, kebijakan, dan kepercayaan Twitter.

Selain itu, Sarah Personette Chief Customer Officer dan Dalana Brand Chief People and Diversity Officer mengundurkan diri.

Rumor PHK besar-besaran pegawai Twitter juga muncul di media.

The Washington Post melaporkan, Musk berencana memberhentikan 75% tenaga kerja Twitter atau dari 7.500 karyawan menjadi sekitar 2.000 orang.

Namun, Bloomberg melaporkan bahwa Musk membantah angka 75% tersebut.

3. Membawa insinyur Tesla untuk meninjau kode Twitter.

Bloomberg News melaporkan, para insinyur Twitter tidak dapat membuat perubahan pada kode media sosial ini setelah Musk membawa 50 insinyur perangkat lunak dari Tesla untuk meninjau Twitter.

Baca Juga: NCT 127 Siap Konser di ICE BSD Tangerang, NCTzen Indonesia Sambut Kedatangan Idolanya Lewat Proyek Penggemar

4. Meluncurkan dewan moderasi konten dan memperbaiki verifikasi Twitter.

Musk mengumumkan rencana untuk membentuk dewan moderasi konten yang bertugas menilai konten berisi kekerasan yang dipicu kebencian.

Dia juga mengungkapkan rencana mengubah proses verifikasi pengguna Twitter.

Pengguna Twitter Blue akan wajib membayar $8 per bulan untuk mempertahankan tanda centang biru.

Selain tanda centang biru, Twitter Blue akan menawarkan prioritas balasan, penyebutan, dan pencarian kepada pengguna, kemampuan memposting video dan audio panjang, iklan setengah kali lebih banyak, dan "paywall bypass" untuk penerbit yang bekerja sama dengan perusahaan.

5. Ide mengembalikan media Vine.

Musk berencana mengembalikan Vine platform video pendek.

Perubahan Buatan Elon Musk di Twitter Membahayakan

Sayangnya, keputusan perubahan yang Elon Musk buat menimbulkan kontroversi di kalangan warganet.

Kebijakan moderasi kontennya diduga dapat mengembalikan akun Twitter yang menyebarkan hoaks dan kebencian, seperti milik Donald Trump dan Kanye West.

Donald Trump menggunakan Twitter untuk mengatakan hal kontroversi bahkan diduga memicu aksi pemberontakan ke Gedung Putih AS.

Akun Twitter Kanye West ditangguhkan akibat ia membuat pernyataan antisemitisme atau kebencian kepada kaum Yahudi.

Dukungan Elon Musk untuk Twitter yang menerapkan kebebasan berbicara juga bisa menimbulkan masalah.

Ini karena Musk terlihat akan kurang memberi batasan misinformasi di Twitter demi kebebasan berbicara penggunanya.

Sementara itu, sejak Elon Musk menguasai Twitter, Euronews melaporkan bahwa paling tidak 30.000 pengguna Twitter beralih ke aplikasi lain.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler