UMKM Jajanan Tradisional Jadi Penopang Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi

26 September 2021, 19:52 WIB
Jajanan tradisional membaik meski pandemi belum berlalu. Bahkan UMKM menjadi penopang ekonomi kerakyatan yang mulai bangkit. /Dok Demak Bicara

Demak Bicara - Konsumsi makanan tradisional didalam negeri, saat ini memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan, terutama sejak situasi Covid–19 di Indonesia mulai membaik. 

Usaha kecil dan menengah, mulai bangkit perlahan. Terlebih dengan dukungan pemerintah melakukan percepatan vaksinasi ke masyarakat. 

Langkah ini menjadi sinyal buat perusahaan untuk terus berupaya melayani kebutuhan semua usaha.

Baca Juga: Usai PTM Ada Siswa Terpapar Covid-19, Puan Maharani Sebut Siswa Juga Harus Vaksinasi Sebelum PTM

Termasuk usaha UMKM yang membutuhkan percepatan distribusi, kwalitas hingga harga yang mendukung. Baik itu lokal, luar pulau bahkan ke kebutuhan hingga ke negara tetangga.

“Kebutuhan jajanan lokal sangat tinggi. Terlebih dengan kebutuhan makanan sehat, baik dan tanpa bahan pengawet. Itulah kenapa kebutuhan jajanan tradisional meningkat," Iskamto, pelaku UMKM Onde – Onde dari Jawa Timur, Minggu 26 September 2021.

Baca Juga: Han So Hee Buang Kesan Kemenyek dengan Hajar Geng Mafia dalam Drama 'My Name'

Tak hanya menjadi brand lokal yang merakyat, pengusaha UMKM jajanan tradisional juga membutuhkan pendampingan kwalitas pembungkusan.

Dengan begitu makan pengusaha UMKM jajan tradisonal ini juga bisa meraba sektor konsumen penghasilan menengah ke atas.

Baca Juga: BTS Kembali Mengguncang Seoul Dengan Ini

"Saya harap ada kerjasama dan permodalan yang mensuport UMKM jajanan tradisional ini menuju ke pengemasan lebih baik. Cepat, sehat dan terjamin kwalitas produksi. Ya seperti di toko roti yg dikemas lebih baik dan pemasaran yang lebih baik lagi," Papar Japar penjual jajan tradisional keliling di Surabaya asal Kota Solo ini.

Sementara itu sebagai perusahaan tepung di Indonesia, BOLA Deli mencatat terjadi peningkatan penjualan sepanjang semester I/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BOLA Deli optimis bisa terus mengalami petumbuhan di kuartal II/2021 yang ditopang oleh usaha kecil dan menengah. 

Baca Juga: Ryujin ITZY Kejutkan Penggemar Dengan Tampilan Barunya

Perusahaan ini memastikan pasokan kepada para UMKM tidak terhambat karena mereka menjadi salah satu pilar utama ekonomi kerakyatan untuk bisa bertahan di masa pandemi.

"Kami harap dengan memenuhi kebutuhan tepung yang meningkat ini pertumbuhan ekonomi UMKM bisa terus meningkat. Sehingga UMKM yang menjadi penumpang masyarakat bisa terjaga di tengah pandemi," jelas Marketing Manager BOLA Deli , Dwi Rahayu, di Semarang Jumat, 24 September 2021.

BOLA Deli hadir cukup lama di sektor tepung nusantara dengan berbagai rangkain tepung, seperti tepung beras, tepung ketan, tapioca, maizena, serta gula halus. 

Berbagai varian tepung tersebut sudah terbukti dipercaya oleh berbagai pasar kuliner UMKM yang tersebar di Indonesia, saat ini. 

Tepung BOLA Deli memiliki tekstur yang lembut, aroma wangi beras alami , dan warna putih bersih sangat cocok untuk aneka olahan kue dan makanan tradisional maupun modern yang membuat hasil olahan Enaknya Jadi Beda.

Sementara itu, tepung ketan dan tepung beras BOLA Deli menjadi andalan bakery ternama di kota Semarang, yaitu Virgin Bakery sejak tahun 2019.

Baik tepung ketan dan tepung beras keduanya memiliki hasil dan kualitas yang berbeda.

Konsumsi makanan tradisional di dalam negeri sampai saat ini tidak kalah dengan tren konsumsi makanan cepat saji. 

Makanan tradisional Indonesia akan menjadi tren kuliner yang naik daun serta disuka oleh masyarakat. 

Tren tersebut dibarengi dengan munculnya inovasi – inovasi baru untuk menaikkan derajat makanan tradisional.***

Editor: Martinus Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler