Gus Yasin: Ponpes di Jateng Berperan Penting Tingkatkan Ekonomi Syariah

- 22 September 2021, 17:29 WIB
Gus Yasin saat menjadi narasumber Festival Jateng Syariah (Fajar) 2021 secara virtual, Rabu (22/9/2021)
Gus Yasin saat menjadi narasumber Festival Jateng Syariah (Fajar) 2021 secara virtual, Rabu (22/9/2021) /Humas Pemprov Jateng/

Demak Bicara - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut ribuan Pondok Pesantren yang tersebar di Jawa Tengah memiliki peran penting untuk meningkatkan ekonomi syariah. Bahkan berbagai produk UMKM berbasis ponpes dapat menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi nasional.

Hal tersebut dikatakan Gus Yasin saat menjadi narasumber Festival Jateng Syariah (Fajar) 2021 secara virtual, Rabu, 22 September 2021. Dalam acara tersebut, Gus Yasin mengungkap berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jateng untuk mendorong peningkatan ekonomi syariah.

"Ada Dinas Koperasi kita saat ini melatih beberapa Pondok Pesantren dan pelaku usaha dari kalangan santri mulai tahun 2019 sampai tahun 2021. Maka dari itu, ada beberapa yang kita launching, salah satunya Toko Santri Gayeng (Tosaga). Kita juga terus menggencarkan program Ekonomi Pesantren (Ekotren)," kata Gus Yasin, dalam diskusi bertajuk 'Sinergi Korporatisasi Ekonomi Syariah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional' secara virtual.

Baca Juga: PSIS Semarang Awal Musim BRI Liga 1 Puncaki Klasemen. CEO PSIS : Ojo Jemowo

Gus Yasin menjelaskan program Ekotren dengan berbagai bentuk usaha berbasis Pondok Pesantren terus digulirkan Pemprov Jateng. Salah satunya Tosaga yang menjual bermacam produk UMKM karya santri. Seperti air mineral dalam kemasan, makanan ringan, beragam kerajinan, hasil perkebunan, dan peternakan para santri.

"Di beberapa tempat, yakni ponpes di Tegal, Rembang, Pekalongan, dan Rembang Pemprov Jateng sudah melakukan pendampingan usaha. Termasuk pendampingan untuk mendapatkan PIRT dan sertifikat halal, sehingga usaha mereka nyaman dan ketika dijual ke khalayak umum sudah mengantongi izin," jelasnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi sektor UMKM kuliner jenis makanan ringan di Jateng yang mengalami kenaikan. Kondisi tersebut mendorong pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait termasuk Bank Indonesia untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan sertifikat halal. Selain itu juga pendampingan mendapatkan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), akses permodalan, dan sebagainya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Bikin Film Animasi Sepak Bola Rafathar Seperti Film Tsubasa

"Saya pernah mendampingi Ekotren yang mempunyai usaha membuat makanan berbahan daging ayam dan sapi. Kemudian kabupaten lokasi RPH asal daging itu belum ada yang bersertifikat halal. Ternyata untuk mendapatkan sertifikat halal suatu produk makanan itu banyak yang perlu disiapkan dari hulu sampai hilir," jelasnya.

Halaman:

Editor: Rizky Iqromullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah