DEMAK BICARA - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menegaskan perlunya perbaikan tanggul sungai dan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah mendesak untuk mengatasi bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Suharyanto menyampaikan dalam sebuah keterangan resmi di Jakarta pada hari Selasa bahwa perbaikan tanggul dan penerapan TMC menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi dampak banjir yang telah memaksa sekitar 21 ribu warga untuk mengungsi selama seminggu terakhir.
BNPB bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah dan instansi terkait sedang merancang skema pelaksanaan TMC, yang melibatkan penyemaian garam ke awan penghujan di wilayah yang terdampak banjir. Langkah ini diharapkan dapat mereduksi intensitas hujan sebesar 30-40 persen, yang saat ini sedang tinggi dan menjadi penyebab banjir di Kabupaten Demak dan sekitarnya.
Suharyanto menekankan bahwa setelah curah hujan terkendali, upaya percepatan perbaikan tanggul sungai yang jebol dapat dilakukan secara maksimal. Koordinasi antara BNPB, Pemerintah Kabupaten Demak, dan Kementerian PUPR juga telah terjalin untuk menangani perbaikan tanggul yang rusak akibat banjir.
Terkait dengan penyaluran bantuan kepada korban banjir, Suharyanto menegaskan bahwa pemerintah menjamin seluruh kebutuhan pokok seperti makanan, sandang, dan obat-obatan bagi para pengungsi yang saat ini berada di 59 titik tenda pengungsian.
Dana bantuan siap pakai sebesar Rp1,150 miliar juga telah disalurkan oleh BNPB untuk mendukung operasi darurat bencana oleh pemerintah daerah dan aparat TNI/Polri setempat.
Upaya bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai instansi terkait menjadi kunci dalam penanggulangan bencana banjir ini, dengan harapan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dan mempercepat proses pemulihan bagi masyarakat yang terdampak.***