Gus Yasin Mendorong Pengolahan Pakan Ternak Desa Yosorejo Dapat diduplikasi ke Jawa Tengah

16 September 2021, 17:30 WIB
kunjungannya ke peternakan domba di desa Yosorejo Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Kamis, 16 September 2021 /Humas Pemprov Jawa Tengah/

 

Demak Bicara - Gus Yasin mendorong pengolahan pakan ternak desa Yosorejo Dapat diduplikasi ke Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) saat kunjungannya ke peternakan domba di desa Yosorejo Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

Tepatnya pada hari ini, Kamis 16 September 2021 Gus Yasin berkunjung ke peternakan domba di desa Yosorejo guna melihat proses pengolahan pakan ternak.

Baca Juga: Aplikasi yang diblokir Kuota Internet Kemendikbud

Gus Yasin pun mendorong agar pengolahan pakan ternak Desa Yosorejo dapat diduplikasi ke Jawa Tengah. Khususnya, daerah dengan ketersediaan pakan ternak jenis rumput yang minim.

"Pak Camat Petungkriyono mengajak warga untuk beralih. Di sini (Petungkriyono) tanahnya subur, pakan ternak (rumput) tidak kekurangan. (Rumputnya) Diolah fermentasi. Tujuannya yang pertama adalah bisa mengontrol kesuburan kambing. Kedua lebih efektif dan efisien tidak perlu setiap hari masyarakat harus ambil rumput. Yang ketiga, ketika setelah melahirkan bisa diatur sehingga nantinya bisa lebih cepat gemuk," kata Taj Yasin.

Wagub berharap pengolahan pakan ternak dengan metode fermentasi ini cocok dilakukan di wilayah-wilayah tandus. Menurutnya, mereka (peternak di wilayah tandus) bisa mengadopsi metode tersebut.

Baca Juga: Viral! Pengendara Berboncengan Tabrak Tiga Polisi Saat Tugas. Begini Kondisinya

"Saya berharap (metode) ini cocok sebetulnya bukan hanya di Petungkriyono. Tapi malah ke arah daerah tandus. Mereka yang yang kesulitan mencari pakan dan lainnya itu bisa dengan pakan fermentasi," tambahnya.

Menambahkan, Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jateng, Saiful Latif, mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui bimbingan teknis. 

Dalam bimtek tersebut, terdapat pelatihan budidaya, pengolahan pakan, termasuk kesehatan hewan. Kata dia, bimtek yang digelar tahun ini ditargetkan untuk 4.000 peserta. 

Baca Juga: JDIH Sistem Pengelolaan Produk Hukum di Demak, ini Penjelasan Bupati

"Itu adalah bimbingan teknis. Yang kedua, kami juga ada bantuan dalam bentuk hibah, dalam bentuk ternak. Bisa sapi, bisa kambing, bisa domba tergantung dari proposal yang masuk ke kita," terangnya.

Sementara itu, pengelola peternakan Desa Yosorejo, Farid Abdul Hakim, menjelaskan bahwa peternakan domba yang dikelolanya ini melakukan upaya pemuliabiakan domba. Menurutnya, pemuliabiakan ini dilakukan untuk menemukan hasil maksimal dengan kawin silang.

"Karena tujuannya pemuliabiakan. Artinya domba bunting yang sudah kita kawinkan dengan domba impor atau domba unggulan, itu biar bisa berkembang rata," kata Camat Petungkriyono tersebut.

Baca Juga: Gus Yasin Dorong Kerja Sama NU Dengan Pemerintah Saat Bahas Pertanian Organik

Farid menambahkan selama ini domba dianggap bernilai murah. Oleh karenanya, dengan kawin silang diharapkan hasilnya dapat bernilai lebih tinggi.

Terkait pengolahan pakan ternak, Farid mengatakan pakan ternak yang dikelola peternak berasal dari limbah pertanian. Dari limbah tersebut kemudian diproses fermentasi sehingga lebih praktis.

"Jadi konsep 'Tanpa Angon Tanpa Ngarit' itu bisa berjalan. Lha selama ini kan mereka untuk memelihara beberapa ekor saja sudah waktunya habis buat nyari rumput. Dengan adanya proses fermentasi ini kan pengawetan bahan pakan supaya lebih praktis dan efisien. Itu nanti menjadi seminggu sekali dia (peternak) nyari rumput," imbuhnya.***

Editor: Rizky Iqromullah

Tags

Terkini

Terpopuler