Suwanto, Sosok Relawan Bencana Disabilitas yang Bikin Ganjar Pranowo Terharu

- 9 November 2021, 13:26 WIB
Meski sebagai penyandang disabilitas, namun itu tak menyurutkan semangat Suwanto  dan Yayuk, untuk membantu sesama.
Meski sebagai penyandang disabilitas, namun itu tak menyurutkan semangat Suwanto dan Yayuk, untuk membantu sesama. /Foto Humas Prov Jateng

DEMAK BICARA - Saat apel kesiapsiagaan bencana yang digelar Pemprov Jateng, Selasa 9 November 2021, tak seperti peserta lain yang berdiri dan berbaris rapi, Suwanto dan beberapa rekannya justru mengikuti upacara di atas sepeda motor atau dengan tongkat masing-masing.

Ya, pria 41 tahun tersebut merupakan salah satu penyandang disabilitas yang mengabdikan dirinya sebagai relawan kebencanaan. Meski kondisi fisiknya tak sempurna, namun itu tak menyurutkan semangat Suwanto untuk membantu sesama.

Dedikasi Suwanto dan teman-teman penyandang disabilitas tersebut, tak urung membuat haru Gubernur Ganjar Pranowo. 

Baca Juga: Jateng Waspada Banjir, Ganjar Pranowo Cek Pengerukan Sedimentasi dan Rumah Pompa KBB

Ganjar Pranowo menilai kawan-kawan difabel yang mengabdikan dirinya sebagai relawan merupakan orang-orang hebat yang sangat menginspirasi.

Keikut sertaan Suwanto sebagai relawan bencana bukan kemarin sore. Sejak 2017 lalu Suwanto bergabung dalam Layanan Inklusi Disabilitas (LIDi).

Unit Layanan LIDi tersebut diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, dan dibentuk untuk mendorong berbagai upaya membangun ketangguhan manajemen risiko bencana yang inklusif di Jateng.

Unit LIDi yang saat ini posisi di BPBD Jaateng merupakan implementasi dari Perka (Peraturan Kepala) BNPB nomor 14 tahun 2014.

LIDi pun aktif bergerak di bidang sosial hingga menjadi relawan kebencanaan di Jateng.

Suwanto yang menderita penyakit Polio sejak kecil itu kerap terjun ke daerah bencana untuk membantu masyarakat di sana.

"Saya lakukan ini ya karena keinginan untuk berguna bagi orang lain. Saya tergabung di relawan Covid-19 dan juga relawan Tagana. Sudah berkali-kali terjun ke daerah bencana, misalnya banjir di Semarang waktu lalu."

Meski saat terjun ke daerah bencana, Suwanto kerap menghadapi kesulitan. Namun, ia tetap berusaha membantu meskipun hanya sedikit.

"Ya pasti ada kesulitan, tapi saya membantu sebisanya. Misalnya untuk menyiapkan makanan untuk korban bencana, bantu rajang-rajang (potong-potong) cabai itu saja sudah sangat berguna bagi orang lain," jelasnya.

Suwanto mengatakan sangat bahagia dan bangga selama mengabdikan diri sebagai relawan bencana.

Bahagia karena bisa membantu orang lain, bangga karena meski kondisinya seperti itu, namun dirinya bisa tetap membantu.

"Saya saja yang begini bisa ikut bantu, maka untuk orang lain ayo kita bantu. Kalau kita membahagiakan orang lain, pasti orang lain akan membahagiakanmu," pungkasnya.

Hal senada disampaikan relawan bencana dari penyandang disabilitas lain.

Yayuk, perempuan berusia 51 tahun tersebut sudah berkecimpung di dunia relawan bencana sejak bertahun-tahun lalu.

"Saya suka ketemu banyak orang, memberikan manfaat buat mereka. Apa sih hidup itu, dengan saya terjun ke daerah bencana, saya selalu merasa bersyukur," ucapnya.

Biasanya, Yayuk dan kawan-kawan datang ke daerah bencana untuk membantu dapur umum.

Mereka membantu memasak dan lainnya bagi korban bencana alam.

"Karena saya merasa hidup harus ada gunanya dan harus berguna bagi orang lain. Itu motto hidup saya, jadilah manusia yang berguna bagi orang lain, jadi saya memutuskan menjadi relawan," tegasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun angkat topi dan terharu melihat kawan-kawan difabel yang mengabdikan dirinya sebagai relawan.

Menurutnya, mereka orang-orang hebat yang sangat menginspirasi.

Relawan bencana disabilitas
Relawan bencana disabilitas /foto Humas Prov Jateng

"Saya terharu sekali, diantara relawan itu ada kelompok disabilitas. Hebat mereka, saya bangga melihat itu," jelasnya.

Ganjar Pranowo meminta agar Suwanto dan kawan-kawannya menggerakkan seluruh kekuatan komunitasnya untuk membantu.

Sebab, jika terjadi bencana alam, merekalah yang tahu bagaimana caranya menyelamatkan diri dan menyelamatkan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ultimatum 7 Bupati di Jateng, Ditarget Seminggu Percepat Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Wah 'Eman-Eman', Dosis Vaksin Covid-19 di Kudus Kadaluarsa, Ini Penjelasan Ganjar Pranowo

***

Editor: Maxcimilian Arcello


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x