Mengenal Lebih Jauh Planet di Luar Tata Surya, Eksoplanet

16 Juli 2021, 16:30 WIB
Exiplanet /Melmak/

DEMAK BICARA - Belahan bumi tentu tak lepas dari system tata surya. Tuhan Yang Maha Esa menganugrahkan kita seluruh dunia dengan segala isinya dan harus kita jaga dengan sebaik-baiknya.

Sistem tata surya terdiri dari beberapa planet termasuk tempat kita tinggal saat ini, Bumi.

Selain planet yang menjadi bagian tata surya, terdapat banyak planet-planet di luar tata surya. Salah satunya adalah Eksoplanet.

Eksoplanet lebih lengkap disebut sebagai planet ekstrasurya  Planet ini menjadi subjek penelitian ilmiah di pertengahan abad ke-19.

Banyak ahli astronomi menduga bahwa planet-planet tersebut ada, tetapi mereka tidak tahu seberapa banyak planet-planet tersebut.

Baca Juga: Wisata Edukasi Pilihan Tepat. Datang Semangat, Pulang Bahagia dan Bawa Ilmu Manfaat, Yuk Merapat!

Deteksi pertama dikonfirmasi adalah melalu metode kecepatan radial dilakukan pada tahun 1995 yang menyatakan bahwa terdapat planet gas raksasa di sekitar bintang mirip matahari yang berjarak 15.4 parsec (50.1 tahun cahaya) dari Bumi dalam rasi bintang Pegasus.

Frekuensi deteksi dengan metode tersebut cenderung meningkat, yang diperkirakan sedikinya 10 % dari bintang.

Sampai dengan 1 November 2020, terdapat 4.370 planet terkonfirmasi di dalam 3.230 sistem keplanetan, 715 di antaranya memiliki lebih dari satu planet.

Sebagian besar telah terdeteksi melalui metode pengamatan langsung kecepatan radial (radial velocity) dan metode-metode lainnya selain penginderaan.

Kebanyakan dari planet yang telah ditemukan tersebut adalah planet raksasa besar seperti Jupiter, bukan planet kecil yang padat dikarenakan keterbatasan dalam teknologi deteksi.

Baca Juga: 'The Greatest Apex Predators' Hewan-Hewan Pemakan Daging yang Disebut Predator Puncak, Kenalan yuk?

Berdasarkan proyeksi pendeteksian terkini, planet-planet yang jauh lebih kecil, ringan, dan berbatu akhirnya akan melebihi jumlah planet gas raksasa ekstrasurya.

Sebelum terkonfirmasi pada tahun 1995, eksoplanet telah lama dianggap sebagai sesuatu yang mungkin saja ada.

Pada abad ke-16, seorang filsuf Italia Giordano Bruno, seorang pendukung teori Copernicus menyatakan bahwa bumi dan benda-benda langit lainnya berputar mengelilingi matahari.

Ini dipertegas lagi oleh Isaac Newton dalam General Scholium (1713), yang menyatakan "Dan jika Bintang-bintang tetap adalah pusat dari sistem-sistem lainnya seperti sistem ini, yang dibentuk dengan bijaksana seperti nasihat, maka semua harus tunduk pada kekuasaan Yang Satu " (trans. Motte 1729).

Planet ekstrasurya pertama yang ditemukan mengelilingi sebuah bintang induk yang masih bersinar diberi nama tidak resmi sebagai Bellarophon.

Baca Juga: Buah Penuh Vitamin C yang Cocok dikonsumsi saat Pandemi Covid-19

Bellarophon sendiri diambil dari kata pahlawan dalam mitologi Yunani. Setelah penemuannya, banyak tim peneliti yang meng-konfirmasi keberadaannya dan melakukan lebih banyak lagi pengamatan untuk menentukan sifat-sifatnya, termasuk fakta bahwa orbitnya sangat dekat dengan bintang induk, memiliki temperatur sekitar 1200 derajat Celsius, dan memiliki massa sekitar setengah massa Jupiter.

Penemuan planet-planet tentu tak lepas dari berbagai metode penelitian atau metode deteksi. Tetapi, pancaran cahaya planet yang samar dapat menghalangi proses penelitian.

Terlihat pada panjang gelombangnya, biasanya cahaya planet itu memiliki terang cahaya kurang dari satu persejuta dibandingkan bintang induknya.

Faktor lain yang menyulitkan penelitian adalah adanya bintang induk yang cukup menyilaukan sehingga menyamarkan cahaya dari planet tersebut.

Sebagian ahli astronomi mensiasatinya dengan menggunakan banyak metode deteksi. Diantaranya adalah :

Baca Juga: Era Digitalisasi Peluang Mudah Menangkap Rezeki

Metode Astrometri

Metode Astrometri dilakukan dengan pengukuran posisi bintang di langit dengan cara mengamati perubahan posisinya dari waktu ke waktu.

Jika bintang tersebut memiliki planet, maka pengaruh gravitasi planet akan menyebabkan bintang itu bergerak dalam lintasan elips yang dimana planet tersebut sama-sama mengelilingi pusat massanya.

Metode kecepatan radial atau metode Doppler

Teknik Doppler sudah lama digunakan dan dinilai efektif dalam penelitian. Metode ini fokus ke pergeseran variasi kecepetan yang bergerak kea ah bintang atau jauh dari Bumi.

Variasi dalam kecepatan radial dari bintang sehubungan dengan bumi dapat dikurangi dari beratnya di bintang induk dari baris spectrum yang disebabkan oleh efek Doppler.

Metode Pulsar Waktu

Sebuah pulsar (sisa dari bintang yang kecil, ultrapadat yang telah meledak sebagai Supernova) memancarkan gelombang radio secara teratur ketika berotasi.

Anomali sedikit saja dalam sinyal-sinyal radio yang memancar dapat digunakan untuk melacak perubahan pada pulsar dari gerakan yang disebabkan oleh keberadaan planet-planet.

Baca Juga: Pandemi Belum Tamat, di Rumah Aja ya Sambil Baca Rekomendasi Buku Manfaat!

Metode Transit

Metode terakhir fokus pada tingkat cahaya bintang. Jika suatu planet melintasi (atau transit) di depan bintang induknya, maka pancaran cahaya bintang itu sedikit berkurang karena terhalang oleh planet tersebut.

Tingkat cahaya bintang yang berkurang tersebut tergantung pada ukuran bintang itu sendiri dan ukuran planet yang melintasinya.

Hampir semua kandidat eksoplanet telah ditemukan menggunakan teleskop. Namun, hasil yang lebih baik bisa didapat jika teleskop terletak di atas atmosfer.

Para Ilmuan tentu melalui berbagai persiapan matang untuk melakukan segala metode penelitian tersebut.

Dan sampai saat ini tercatat 4 penemuan planet bagian dari Eksoplanet atau Planet ekstrasurya.***

Editor: Rizky Iqromullah

Tags

Terkini

Terpopuler